REVITALISASI JALAN MALIOBORO, Ditargetkan Pada 2016

Bisnis.com,13 Jun 2013, 16:03 WIB
Penulis: Pamuji Tri Nastiti

BISNIS.COM, SEMARANG--Revitalisasi kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta diharapkan dapat terealisasi pada 2016 setelah semua kajian meliputi finansial, ekonomi, lingkungan, sosial dan lainnya selesai disusun.

Kepala Bidang Sarana Prasarana Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan rencana itu masih dalam kajian tahap II berkoordinasi dengan Bappenas. Kajian pertama dilakukan pada 2011.

“Bappenas menetapkan waktu kajian 2,5 bulan, menyisakan sebulan terakhir untuk mendapatkan analisis finansial, ekonomi, permasalahan lahan dan kesepakatan empat stakeholder terkait,” katanya kepada Bisnis, Kamis (13/6/2013).

Koordinasi pembangunan tersebut dilakukan sinergis antara empat pihak meliputi Pemerintah DIY, Pemkot Yogya, Kraton Yogya sebagai pemilik Sultan Ground dan otoritas Stasiun Tugu, PT KAI, mengingat revitalisasi akan berintegrasi dengan penataan stasiun itu.

Bappenas pada kajian Tahap I sudah mengajukan dua opsi penataan parkir meliputi parkir bawah maupun atas tanah sebagai antisipasi menghadapi kawasan Malioboro yang rencananya menjadi jalur pedestrian pada 2014.

Kajian Tahap II, katanya, melibatkan konsultan Jepang Yoichiro untuk membantu proses analisis sekaligus persiapan penyusunan materi pembuatan grand design penataan yang nantinya ditawarkan kepada investor.

Salah satu pihak penata, Pemkot Yogya bakal turut serta dalam proses penyusunan grand design dengan menyesuaikan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) oleh Dinas Permukiman Prasarana Wilayah Kota Yogya.

Kepala Bappeda Kota Jogja Edy Muhammad menuturkan penataan kawasan Malioboro perlu dilakukan menyeluruh dengan koordinasi lintas pemerintahan dan pihak terkait lahan seperti Kraton Yogya dan PT KAI.

“Persiapan juga sudah dilakukan terpadu antara pihak-pihak yang berkaitan untuk mendapat formula penataan paling ideal untuk kawasan wisata-ekonomi tersebut.”

Kepala UPT Malioboro, Syarif Teguh Prabowo berharap rencana penataan kawasan itu tidak menghilangkan kekhasan Malioboro sebagai kawasan bangunan cagar budaya.

Diketahui, rencana revitalisasi kawasan integrasi antara Malioboro dan Stasiun Tugu itu sudah dituangkan dalam nota kesepahaman pihak-pihak terkait pada pertengahan 2010 dengan target pembangunan akhir 2012 lalu.

Hingga saat ini revitalisasi yang digagas masih dalam tahap tataran pengkajian untuk menghitung nilai investasi proyek tersebut, meski sebelumnya Pemkot Yogya menyebut rencana pembangunan bakal menelan dana hingga Rp3,7 miliar.

Jika prosesnya lancar koordinasi lintas pemerintahan selanjutnya menetapkan investor untuk proyek itu dan mengajukan proses analisis dampak lingkungan (Amdal) sebelum memulai pembangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini