ANGKUTAN LEBARAN: KAI Daops Semarang Bidik Pendapatan Rp17,5 Miliar

Bisnis.com,13 Jun 2013, 20:50 WIB
Penulis: Puput Ady Sukarno

BISNIS.COM, SEMARANG – PT Kereta Api Indoensia (KAI) Daerah Operasi (Daops) IV Semarang menargetkan mampu meraih pendapatan sebesar Rp17,5 miliar selama masa angkutan Lebaran 2013, meningkat dari tahun sebelumnya seiring dihapuskannya kereta ekonomi non ac.
 
Manager Humas PT KAI Daops IV Semarang, Zakaria mengatakan target pendapatan selama masa angkutan Lebaran mendatang tersebut lebih besar dibandingkan realisasi pada musim Lebaran 2012 yang meraih sekitar Rp15 miliar.
 
“Target raihan pendapatan itu diperoleh dalam kurun waktu 22 hari, atau selama masa angkutan Lebaran yang berlangsung mulai 29 Juli - 19 Agustus mendatang,” tuturnya, Kamis (13/6).
 
Dia mengatakan pendapatan tersebut berasal dari seluruh kegiatan bisnis yang dilakukan Daops IV selama Lebaran, baik operasional kereta komersial jarak jauh maupun jarak dekat, baik kelas ekonomi, bisnis maupun eksekutif, dan lainnnya.
 
Menurutnya, peningkatan pendapatan tersebut seiring dengan mulai dihapuskannnya kereta ekonomi non ac dan diganti ekonomi AC demi kenyamanan penumpang, sehingga otomatis harga jual tiket lebih tinggi.
 
“Jadi secara nilai tiket lebih tinggi, meskipun sebenarnya secara jumlah tiket yang dijual tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, karena untuk tahun ini Daops IV Semarang sudah tidak mengoperasionalkan Kereta Api (KA) Harina yang sekarang menjadi kewenangan Daops Bandung, serta penghapusan KA Rajawali,” tuturnya.
 
Dia mengatakan jumlah tiket relasi Jakarta-Semarang yang dijual tahun ini mencapai sekitar 98.200 lembar untuk mudik dan 128.146 lembar untuk arus balik.
 
“Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, dan penumpang diperkirakan bakal lebih sedikit dibandingkan 2012, meskipun secara nilai meningkat,” tuturnya.
 
Menurutnya untuk tiket arus mudik sebanyak itu saat ini sudah terjual 95,7% dan untuk arus balik sudah terjual 72,35%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bambang Supriyanto
Terkini