MODAL VENTURA: Palapa Jajaki Pembiayaan UKM di Sulawesi Selatan

Bisnis.com,13 Jun 2013, 12:10 WIB
Penulis: M. Taufikul Basari

BISNIS.COM, MAKASSAR - PT Palapa Nusantara Berdikari, Perusahaan ventura bentukan Kamar Dagang dan Industri, melanjutkan penjajakan pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah di Sulawesi Selatan.

Ketua Komite Modal Ventura dan Pembiayaan Alternatif Kadin Indonesia Safari Azis mengatakan penjajakan tersebut akan dilanjutkan ke Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, dan Jawa Tengah.

Sebelumnya mereka telah masuk ke Sulawesi Tengah dan Jawa Barat, Gorontalo, dan Bali.

"Kami sudah memberikan penyertaan modal ke UKM yang bergerak di bidang rotan di Palu dan usaha kopi di Jawa Barat," katanya si sela-sela seminar Pemberdayaan Usahawan dan Potensi Daerah untuk Meningkatkan Ekspor, di Makassar (13/6/2013).

Acara itu diselenggarakan bersama dengan Kementerian Perdagangan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel.

Menurut  Safari, Palapa Nusantara berupaya membuka akses permodalan bagi UKM yang tidak dapat mengakses pembiayaan dari perbankan. Dengan plafon hingga Rp500 juta, Palapa mencari UKM yang bergerak di sektor agrobisnis yang merupakan unggulan daerah.

Palapa baru terbentuk tahun ini dengan empat skema pembiayaan, yakni penyertaan ekuitas, pinjaman konversi, pinjaman modal kerja, dan bagi hasil. Jangka waktu kemitraaan selama 5 tahun.

Rosan P. Roslani, Komisaris Palapa Nusantara, mengatakan penguatan ekonomi daerah jadi senjata Indonesia mengatasi gejolak dari krisis global.

"Saat ini, dunia usaha memerlukan dukungan lebih nyata dari pemerintah agar dapat memanfaatkan berbagai peluang yang terbuka dengan berlakunya Asean Economic Community 2013," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan & Finansial itu.

Sejalan dengan berlakunya AEC, standar produk akan menganut standar Asean. Selama ini produk yang dihasilkan UKM memiliki peluang pasar luas di Asean, namun sering terkendala standar mutu.

Roslan menyebut perekonomian daerah masih terkendala persoalan klasik seperti akses permodalan. "Akses yang masih terbatas terhadap bank, serta penerapan sistem kehati-hatian perbankan yang masih dirasakan berlebihan seringkali menjadi kendala untuk mengembangkan usaha," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini