BBM SUBSIDI: PERTAMINA Siapkan Satgas, Jelang Harga Naik

Bisnis.com,14 Jun 2013, 16:04 WIB
Penulis: Lili Sunardi

BISNIS.COM, JAKARTA--Pertamina akan menyiagakan satuan tugas (Satgas) bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi menjelang pengumuman kenaikkan harga BBM subsidi.

Ali Mundakir, Vice President Corporate Communication Pertamina mengatakan perseroan akan menyiagakan satgas BBM subsidi untuk mengantisipasi rush (peningkatan permintaan dengan cepat) BBM subsidi. Satgas itu juga nantinya akan menjamin pasokan BBM subsidi di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

“Kami kan ada Satgas BBM, nanti itu yang kami siapkan. Satgas itu akan memantau pasokan BBM subsidi di seluruh SPBU dan mengantisipasi terjadinya rush,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (14/6/2013).

Ali mengungkapkan Satgas tersebut biasa bekerja menjelang hari perayaan dan libur nasional. Pasalnya, konsumsi BBM subsidi menjelang hari libur nasional cenderung meningkat dibandingkan dengan konsumsi harian normal.

Satgas yang bekerja 24 jam tersebut berisi pegawai internal Pertamina dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM. Tim itu memantau pasokan BBM subsidi di seluruh wilayah Indonesia melalui sistem informasi yang telah diterapkan Pertamina di seluruh depo miliknya.

Selain itu, Pertamina juga akan mengatur cadangan BBM subsidi selama 20 hingga 22 hari. “Yang jelas Pertamina juga akan memaintenance cadangan BBM subsidi selama 20 hingga 22 hari. Dengan begitu kami dapat menjalankan fungsi kami untuk menjamin pasokan BBM subsidi,” jelasnya.

Ali juga mengungkapkan Pertamina tidak akan menahan pasokan BBM subsidi, tetapi hanya mengaturnya agar tidak ada daerah yang kekurangan pasokan.

Eri Purnomohadi, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) mengatakan pasokan yang ada di SPBU akan langsung habis jika terjadi rush konsumsi BBM subsidi. Alasannya, tangki timbun yang ada di SPBU memiliki kapasitas yang terbatas dan pengusaha harus menunggu sekitar 2 hingga 3 hari untuk mendapatkan pasokan baru.

menjamin tidak akan terjadi penimbunan BBM subsidi di stasiun bahan bakar umum (SPBU). Pasalnya, SPBU hanya memiliki tangki timbun dengan kapasitas terbatas dan Pertamina sendiri telah memberlakukan kuota untuk setiap SPBU.

“Kami ingin menebus BBM subsidi banyak-banyak juga tidak akan diberikan oleh Pertamina, karena ada kuota yang harus dipatuhi,” ungkapnya.

Menurutnya, cadangan BBM subsidi juga akan tetap aman jika Pemerintah jadi menaikkan harga hingga Rp5.500 per liter.

Selama ini, sistem distribusi BBM subsidi memiliki 3 macam stok volume, yakni stok BBM subsidi di Depo Pertamina, stok BBM subsidi yang sedang dalam pengiriman dan stok BBM subsidi di tangki timbun SPBU.

Hanya saja, stok tersebut tidak akan cukup untuk jangka waktu lama jika terjadi peningkatan permintaan BBM subsidi yang di luar kewajaran.

Belum lagi setiap pengusaha SPBU harus menyediakan modal lebih untuk menebus BBM subsidi dengan harga baru dan dapat berdampak pada terbatasnya distribusi BBM subsidi.

Untuk itu, Hiswana Migas meminta penambahan margin sebesar Rp30 per liter untuk SPBU yang diusulkan

Pemerintah diberikan secara merata. Dengan begitu, pengusaha SPBU memiliki tambahan modal untuk menjaga distribusi BBM subsidi dan memperbaiki infrastrukturnya.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini