RUPIAH LOYO: Chatib Basri Fokus Kelola Isu Domestik

Bisnis.com,14 Jun 2013, 18:37 WIB
Penulis: Sri Mas Sari

BISNIS.COM, JAKARTA – Pemerintah akan terus mengelola isu yang menjadi kelemahan domestik sebagai strategi jangka panjang meraih kepercayaan pasar pascapenanganan pelemahan nilai tukar rupiah.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pihaknya tidak dapat mengendalikan situasi eksternal, termasuk rencana pemangkasan stimulus moneter lewat quantitative easing oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, yang memicu pembalikan arus modal dan mendepresiasi rupiah.

Oleh karena itu, cara yang dapat dilakukan pemerintah untuk memitigasi krisis di dalam negeri, termasuk menahan ekspektasi inflasi, misalnya dengan menaikkan suku bunga acuan (BI rate), fasilitas simpanan Bank Indonesia (fasbi) dan membeli surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.

“Srateginya perlu napas panjang ke depan. Intinya kami akan address semua isu yang dianggap weakness domestik, artinya memang sudah dilakukan antisipasi. Karena kalau The Fed melakukan scale back, kemudian misalkan nanti ECB, Jepang, ini bukan fenomena hari ini saja, tapi dalam periode yang agak panjang,” katanya, Jumat (14/6/2013).

Menurutnya, upaya stabilisasi sistem keuangan yang dilakukan otoritas moneter dan fiskal selama sepekan terakhir mulai menunjukkan hasil, terlihat dari perkembangan positif kurs rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Kurs rupiah terhadap dolar AS di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) tercatat Rp9.886 per US$, menguat 1 poin dari hari sebelumnya Rp9.887 per US$.

Sementara itu, IHSG ditutup menguat 153,08 poin atau 3,32% ke 4.760,74 pada akhir pekan setelah mencatat penurunan dalam beberapa hari terakhir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lahyanto Nadie
Terkini