Pengusaha Indonesia Kian Getol Go Internasional

Bisnis.com,19 Jun 2013, 20:05 WIB
Penulis: Martin Sihombing

BISNIS.COM, JAKARTA--Pengusaha Indonesia semakin berani go internasional. Terakhir jaringan outlet Kebab Turki Baba Rafi akan ekspansi ke pasar Eropa terutama di pasar Belanda, Inggris, Jerman dan Belgia.

Dirut PT Baba Rafi Indonesia, Hendy Setiono mengatakan ekspansi itu dimulai dengan penandatanganan perjanjian 'Master Franchise' antara Baba Rafi Indonesia dengan Sinan Gul, investor Belanda yang ditunjuk sebagai 'Master Franchise' Eropa.

Jauh sebelum itu, enam restoran Indonesia –termasuk Kebab Turki Baba Rafi-- yang menyuguhkan makanan khas sudah Go International bersama lainnya yakni Ayam Bakar Mas Mono, Piramizza dan Bebek Garang.

Sebelumnya. sedikitnya 15 perusahaan Indonesia sudah berinvestasi di kawasan Afrika, mulai dari industri makanan hingga furniture.

“Namun, 15 perusahaan itu masih tergolong sedikit kalau melihat potensi Afrika yang masih cukup besar. Selain berinvestasi, kawasan Afrika itu masih cukup potensial untuk digarap sebagai pasar ekspor bahkan pengusahanya bisa dijadikan calon investor di Indonesia seperti Sumut," kata Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Lasro Simbolon, dalam dialog tentang Optimalisasi Diplomasi Ekonomi RI-Afrika yang digelar Direktorat Afrika, Direktorat Jenderal Asia Pasiifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

Dia mengakui perusahaan yang beroperasi di Afrika sebagian besar merupakan perusahaan besar seperti Indofood Sukses Makmur, Kalbe Farma, Kedaung Indonesia dan Wilmar Nabati Indonesia. Perusahaan nasional memilih berinvestasi di negara-negara yang pertumbuhan ekonominya cukup bagus seperti Nigeria, Zimbabwe dan Mauritius.

Pengusaha Indonesia harus gencar karena negara di kawasan Afrika itu juga semakin dilirik negara lain seperti China, Singapura Thailand bahkan India. China misalnya melakukan penetrasi pasar secara sistimatis melalui perdagangan dan investasi.

Sementara itu, India memanfaatkan penduduk keturunannya yang menetap di berbagai negara Afrika untuk meningkatkan perdagangan dan investasinya, dan Thailand sangat agresif mempromosikan produk makanan dan wisatanya. Adapun Singapura memanfaafkan layanan jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar Afrika.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini