CIMB NIAGA Kontributor Terbesar CIMB Group pada 2015

Bisnis.com,19 Jun 2013, 15:48 WIB
Penulis: Ahmad Puja Rahman Altiar

BISNIS.COM, JAKARTA—PT Bank CIMB Niaga di Indonesia akan menjadi kontributor laba terbesar bagi CIMB Group pada 2015 dan melampaui kontribusi dari CIMB Bank di Malaysia, yang masih mendominasi saat ini.

CEO CIMB Group Dato’ Sri Nazir Razak mengatakan CIMB Niaga saat ini merupakan anak usaha dengan pertumbuhan laba tertinggi bagi perusahaan keuangan asal Malaysia itu dengan rata-rata pertumbuhan 25%-30% per tahun.

“Kami buat forecast, tidak lama lagi CIMB Niaga akan jadi entity terbesar di CIMB Group dan melampaui CIMB Malaysia,” kata Nazir di sela Konferensi Asia Pasifik CIMB Tahunan 2013 pada Kamis (19/6/13) di Kuala Lumpur.

CIMB Group mengakuisisi Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional pada 2002. Nazir mengungkapkan harga saham CIMB Group di bursa Kuala Lumpur sempat anjlok 25% saat pengumuman rencana pembelian tersebut.

“Bila diingat balik pada masa itu, banyak pihak investor global kami yang tidak percaya Indonesia akan recover dari krisis finansial pada 1998. Mereka mempertanyakan mengapa CIMB masuk Indonesia,” kata Nazir.

Namun, perekonomian Indonesia pulih dan tumbuh pesat sejak itu dan kinerja CIMB Niaga terus menguat, sehingga CIMB Group tertarik untuk mengakuisisi bank Indonesia lainnya, yakni Bank Lippo pada 2009.

Nazir mengungkapkan akusisi CIMB Group atas bank di Indonesia merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan impian perseroan untuk menjadi bank Asean pertama, yakni bank yang beroperasi atau memilik anak usaha di semua negara-negara Asia Tenggara.

“Tidak ada bank yang berkembang dengan komprehensif di seluruh Asean pada saat ini seperti Bank CIMB. Jika Anda lihat di Jakarta, Bangkok, dan Pnompenh, cabang kami secara konsisten tumbuh,” kata Nazir.

Nazir mengungkapkan CIMB Group semakin bergantung kepada CIMB Niaga, seiring dengan agenda perseroan untuk berekspansi ke seluruh Asia Tenggara (Asean). “Kami ingin jadi bank Asean dan Indonesia adalah perekonomian paling penting di Asean,” ujarnya.

Sebaliknya, menurut Nazir, Indonesia juga telah menerima banyak manfaat dengan keberadaan CIMB. “Kami percaya telah turut membantu membawa investor asal Thailand dan Malaysia ke Indonesia dan membantu perusahaan Indonesia go Asean,” jelasnya.

Namun, untuk 2013, Nazir memperkirakan pertumbuhan laba dari Indonesia tidak akan sederas tahun sebelumnya, menyusul perlambatan pertumbuhan ekonomi dan kredit di Indonesia, serta pelemahan nilai tukar rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini