HARGA CPO Jatuh, setelah Data China Buruk

Bisnis.com,23 Jun 2013, 13:56 WIB
Penulis: Giras Pasopati

BISNIS.COM, KUALA LUMPUR—Harga minyak kelapa sawit jatuh ke level terendah dalam seminggu di tengah kekhawatiran bahwa melemahnya mata uang India dan perlambatan pertumbuhan di China akan mengurangi jumlah impor dari negara tersebut selaku konsumen terbesar.

Nilai kontrak untuk pengiriman September turun 0,9% menjadi 2.439 ringgit (US$762) per metrik ton di Bursa Malaysia Derivatives, level penutupan terendah untuk kontrak berjangka teraktif sejak 14 Juni. Sementara menurut data Bloomberg, harga sawit untuk pengiriman fisik setempat pada Juli berada di 2.455 ringgit.

Adapun suku bunga kredit antar bank melonjak di Cina pada minggu lalu karena krisis uang tunai, di tengah memudarnya keyakinan tentang prospek ekonomi kedua terbesar di dunia tersebut.

Namun suku bunga tersebut turun setelah otoritas moneter mengatakan telah menyediakan dana untuk pemberi pinjaman. Sementara rupee India menuju penurunan mingguan terbesar sejak September 2011 setelah terjun ke rekor terhadap dolar AS kemarin.

Goldman Sachs Group Inc, Morgan Stanley dan UBS AG telah mengurangi perkiraan PDB 2013 mereka untuk China setelah manufaktur dan pertumbuhan ekspor negara itu melemah.

Minyak kelapa sawit curah untuk pengiriman Januari turun 3,2%, penurunan terbesar pada penutupan sejak 25 Februari, untuk 5998 yuan (US$978) per ton di Dalian Commodity Exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini