Indo Premier Salip Mandiri Sekuritas, Pialang Kejar Setoran

Bisnis.com,24 Jun 2013, 07:49 WIB
Penulis: Lavinda

BISNIS/.COM, JAKARTA—Menjelang akhir semester I/2013, total nilai emisi obligasi korporasi tercatat Rp31,48 triliun, susut 22,65% dari capaian periode sama tahun sebelumnya Rp40,7 triliun. Sejumlah sekuritas pun kejar setoran menjamin emisi obligasi korporasi.

Hasilnya, PT Indo Premier Securities menempati peringkat pertama mengalahkan PT Mandiri Sekuritas yang sebelumnya selalu menjadi yang terunggul di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan data Bloomberg, Indo Premier menempati peringkat pertama dengan menangani 31 emisi obligasi atau 18,4% dari total penerbitan sebanyak 53 seri surat utang pada paruh pertama tahun ini. Adapun, nilai penjaminan emisi mencapai Rp5,79 triliun atau lebih tinggi dari raihan semester pertama 2012 sebesar Rp5,19 triliun.

PT Danareksa Sekuritas menempati peringkat kedua dengan nilai penjaminan Rp3,8 triliun dari 23 emisi obligasi. Padahal pada semester pertama tahun lalu Danareksa hanya mampu bertengger di peringkat keenam dengan nilai penjaminan Rp3,3 triliun dari 21 surat utang.

Sementara itu, PT Mandiri Sekuritas harus puas berada di urutan ketiga dengan nilai penjaminan Rp3,49 triliun dari 17 emisi obligasi. Hasil ini tidak seperti periode sebelumnya yang mengukuhkan sekuritas milik negara itu di puncak klasemen dengan menjamin 33 emisi dan porsi nilai Rp5,58 triliun.

Direktur Head od Fixed Income Trading and Sales PT Indo Premier Securities Sonny Thendian menargetkan penjaminan emisi obligasi semester II
bisa lebih banyak. “Kami harapkan jumlahnya bisa lebih atau pa ling tidak mirip dengan semester pertama, yah sekitar 12 per usahaan mungkin,” ujarnya
ke pada Bisnis, Minggu(23/6/2013).

Optimisme Sonny diperoleh karena pihaknya sudah menggeng gam beberapa proposal obligasi yang akan diterbitkan pada semester kedua. Selain itu, lanjutnya, terdapat pula skema penawaran umum berkelanjutan yang bisa meningkatkan kinerja penjaminan emisi perseroan.

Dari sisi sektor, dia memperkirakan perusahaan di bidang finansial masih akan mendominasi.

Sementara itu, sektor properti, ritel, dan barang konsumsi juga akan bermunculan karena kebutuhan belanja modal yang tinggi di tengah pertumbuhan kinerja sektor tersebut.

Menurut dia, penerbitan obligasi paruh kedua akan lebih ramai dari paruh pertama tahun ini.

Pasalnya, masih banyak korporasi yang butuh dana ekspansi. Terkait dengan prediksi yield obligasi korporasi semester ini, analis Obligasi PT Lembaga
Penilai Harga Efek Indonesia (IBPA) Fakhrul Aufa menyampaikan kenaikan BI rate menyebabkan investor menuntut imbal hasil lebih tinggi.

Dia memperkirakan yield obligasi korporasi akan meningkat 50-100 basispoin dari level normal. Untuk itu, korporasi disarankan menerbitkan surat utang
pada akhir 2013 ketika ketidakpastian ekonomi berangsur mereda. (LN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lahyanto Nadie
Terkini