Presiden Instruksikan PNPB Pimpin Penanganan Kebakaran Riau

Bisnis.com,24 Jun 2013, 22:02 WIB
Penulis: Demis Rizky Gosta

Presiden Tanggapi Bencana Asap

BISNIS.COM, JAKARTA - Presiden menginstruksikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memimpin penanganan bencana kebakaran dan asap di Riau.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan penunjukan Kepala BNPB Syamsul Maarif pemerintah bisa meningkatkan pengerahan personil dan peralatan untuk penanganan bencana kebakaran.

"Kepala BNPB sebenarnya berada di depan memimpin dan mengkoordinasi langkah untuk atasi bencana asap. Namun, karena hasilnya belum seperti yang kita harapkan maka saya ambil keputusan untuk meningkatkan upaya," katanya dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Senin (24/6/2013).

SBY menjelaskan pemerintah pusat akan berusaha memadamkan asap melalui 2 cara yaitu water bombing dan hujan buatan.

Peningkatan upaya water bombing akan dilakukan dengan pengerahan sarana angkutan udara milik pemerintah dan swasta, sedangkan hujan buatan masih harus menunggu pembentukan awan yang memadai di wilayah Sumatera.

"Saya sudah memberikan instruksi untuk memobilisasi keuatan yang kita miliki, sumber daya yang kita miliki, termasuk anggaran, tidak boleh ada hambatan dalam anggaran," kata Presiden.

Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan saat ini sudah tersedia anggaran Rp25 miliar untuk upaya penanganan bencana kebakaran hutan di Riau.

Dia memaparkan anggaran tersebut akan dikerahkan untuk mencari pesawat sewaan sebagai tambahan sarana water bombing, sedangkan untuk pembentukan hujan cukup menggunakan kemampuan TNI dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

"Kita juga tetap mendorong rakyat, dia juga kanyang punya wilayah. Itu hak dan wewenang Pemda, jadi kita tidak mengambil alih," katanya.

Syamsul juga membuka kemungkinan penambahan anggaran dari dana cadangan milik BNPB yang sampai saat ini masih bersisa Rp70 miliar.

"Kami akan segera mencari pesawat yang bisa disewa untuk water bombing, sedangkan untuk flood seeding saya kira cukup BPPT dan TNI saja," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini