BISNIS.COM, JAKARTA-PT Bosowa Corporation berencana melakukan pembelian saham PT Bank Bukopin Tbk dalam tiga tahap untuk menjadi salah satu pemegang saham mayoritas di bank tersebut.
Sumber Bisnis menyebutkan Bosowa telah mengajukan dokumen perizinan kepada Bank Indonesia (BI) atas rencana pembelian 14% saham PT Bank Bukopin Tbk yang nilai transaksinya mencapai Rp1,17 triliun.
“Bosowa sudah melapor ke BI terkait pembelian saham Bank Bukopin. Mereka datang ke kantor BI Jumat [21/6/2013] sore,” ujar seorang sumber Bisnis, Senin (24/6/2013).
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Komunikasi BI Difi A. Johansyah mengaku belum mengetahui persis proses pengajuan izin yang dilakukan oleh kelompok bisnis Bosowa terkait dengan pembelian Bank Bukopin.
Tidak disebutkan apakah perizinan yang diajukan Bosowa itu hanya menyangkut pembelian 14% saham Bank Bukopin atau termasuk rencana lanjutan melakukan penambahan porsi kepemilikannya di bank itu.
Sempat disebutkan, Bosowa berpeluang menguasai kepemilikan di Bank Bukopin sampai dengan 30%. Sumber lain menyebutkan, setelah pembelian 14% saham Bank Bukopin, Bosowa berpeluang menyerap rights issue Bank Bukopin di pasar. Sebagai pemegang saham, Bosowa akan memiliki hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Bank Bukopin be rencana melakukan penawaran umum terbatas dengan perkiraan sebesar Rp2 triliun.
Tahap selanjutnya, Bosowa akan meng akuisisi saham milik Kopelindo dan Yabinstra hingga komposisi kepemilikan menjadi 30%. Pembelian saham sengaja dilakukan secara bertahap, karena apabila langsung menjadi pengendali terdapat sejumlah proses yang harus dilewati, antara lain uji kepatutan dan kelayakan yang membutuhkan waktu panjang.
Penyampaian laporan kelompok bisnis keuangan Bosowa Group milik keluarga Aksa Mahmud itu kepada bank sentral itu hanya berselang satu pekan, setelah pengumuman resmi pengambilalihan saham Bank Bukopin oleh perusahaan itu.
Bosowa pada 13 Juni 2013 telah menandatangani perjanjian jual beli (sales and purchase agreement/SPA) pengalihan saham Bank Bukopin yang masing-masing dikuasai oleh Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) dan Yayasan Bina Sejahtera Warga Bulog (Yabinstra).
Total jumlah saham yang diambilalih Bosowa dari keduanya sebanyak 1,1 miliar unit dengan harga pembelian Rp1.050 per unit saham. Kopelindo yang tercatat sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 31,72% hanya melepas 4,6% kepemilikannya, sedangkan Yabinstra sebesar 9,4%. (stefanus arief setiaji&roberto purba)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel