BISNIS.COM, MAKASSAR—Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar minta kepada pemerintah agar menambah modal disetor ke lembaga pembiayaan ekspor Indonesia Eximbank Rp2-Rp4 triliun guna mendukung sektor UMKM.
“Kami minta kepada Pak Erata [Direktur Eksekutif Eximbank Made Gde Erata] untuk mengajukan proposal agar bisa dimasukkan dalam RAPBN 2014 yang sedang kami bahas,” kata Harry di sela-sela acara Business Gathering Eximbank Indonesia, di Makassar, (26/6).
Harry menginginkan agar pembiayaan ekspor ke usaha mikro kecil menengah (UMKM) ditingkatkan hingga 25%-30% dari target Eximbank saat ini sebesar 10%.
Dari target pembiayaan UMKM 10% tersebut, Eximbank baru dapat merealisasikan Rp2,27 triliun atau 7,5% dari seluruh pembiayaan yang per akhir Mei 2013 mencapai Rp30,15 triliun.
Pada 2010 lalu pemerintah pernah menyuntikkan modal Rp2 triliun dan kini modal lembaga yang juga menjadi penjaminan kredit ekspor ini mencapai sekitar Rp7,5 triliun. “Ya, mungkin nanti mereka bisa mengusulkan dua kali lipat,” kata Harry.
Menurutnya, UMKM berkontribusi cukup signifikan dalam produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Pelaku usaha itu, katanya, lebih diuntungkan dengan menjual produk ke luar negeri, apalagi dengan kondisi rupiah saat ini.
Menanggapi permintaan itu, Gde Erata menyatakan akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum mengajukan nominal kepada pemerintah. “Kami akan pelajari lebih dahulu, memang kami akan usulkan. Saat ini yang penting kami kejar target penyaluran kredit UMKM yang 10% itu dulu,” katanya.
Dalam pemaparan kinerja Eximbank, Gde Erata menyampaikan perusahaan plat merah itu telah mencapai peningkatan aset yang signifikan sejak dibentuk pada september 2009.
Hingga akhir Mei 2013 tercatat aset total Rp40,4 triliun atau meningkat 21% dari Rp33,3 triliun dibandingkan Desember 2012. Ketika didirikan aset perusahaan sebesar Rp11,1 triliun.
Target total aset Eximbank sendiri hingga akhir Desember 2012, berdasarkan rencana kerja tahunan, adalah Rp42,04 triliun.
Jumlah pembiayaan yang digulirkan meningkat 11% selama 5 bulan menjadi Rp30,15 triliun dibandingkan Desember 2012 sebesar Rp27,05 triliun. Target pembiayaan hingga akhir tahun ini adalah Rp36,11 triliun.
Untuk Sulawesi Selatan total pembiayaan ke pelaku usaha di provinsi ini per 31 Mei 2013 mencapai Rp524,63 miliar, dengan sektor terbesar di perindustrian (74,45%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel