Telat Bayar Pajak, Pemerintah Australia Gugat Li Ka-Shing

Bisnis.com,30 Jun 2013, 11:30 WIB
Penulis: Ismail Fahmi

BISNIS.COM, MELBOURNE--Pemerintah Australia menggugat dua perusahaan milik orang terkaya Asia Li Ka-Shing dengan tuduhan lalai membayar pajak.

Cheung Kong Infrastructure Holdings Ltd. dan Power Assets Holdings Ltd. dinyatakan berhutang pajak, disertai bunga dan denda, sebesar total A$760 juta atau setara dengan US$705 juta.

Jumlah tersebut terdiri dari A$372,8 juta untuk Cheung Kong, dan A$387,8 juta lainnya untuk Power Assets. Kedua korporasi ini menolak tudingan itu. Demikian dilansir Bloomberg, Jumat (28/6).

Jumlah itu disebutkan untuk pajak tahun 2000 hingga 2009. Keduanya merupakan perusahaan yang bergerak di sektor kelistrikan, dan memegang 51% saham di dua jaringan distribusi listrik besar. Mereka juga memunyai izin sewa jaringan distribusi selama 200 tahun di distrik South Australia.

 Wendy Tong Barnes, juru bicara Cheung Kong, menegaskan tuduhan tersebut tidak beralasan dan mereka akan membela diri.

 Li tercatat sebagai orang terkaya ke-21 di data Bloomberg Billionaires Index, dengan jumlah harta US$25,2 miliar. (Bloomberg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini