Proyek Jalan Layang Non Tol Casablanca Molor, Kenapa?

Bisnis.com,03 Jul 2013, 16:24 WIB
Penulis: Mahmudi Restyanto

  BISNIS.COM, JAKARTA--Proyek jalan layang non tol (JLNT) Casablanca paket Mas Mansyur sampai saat ini tak kunjung selesai. 

Pemprov DKI Jakarta menyatakan keterlambatan penyelesaian karena menunggu impor alat dari Taiwan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama yang mengatakan untuk menyelesaikan jalan tersebut tidak bisa sembarangan. Menurutnya PT Istaka Karya sebagai penanggung jawab tengah membeli alat khusus untuk menyelesaikan pekerjaan.

"Kontraktor lagi tunggu pembelian alat dari Taiwan untuk ngecor dan itu butuh waktu 1 bulan. Karena enggak bisa sembarangan bisa bikin macet disekitarnya," ujarnya, Rabu (3/7/2013).

Dia menambahkan setelah alat tersebut bisa digunakan, proses penyelesaian diperkirakan memakan waktu sekitar 2 bulan. Diharapkan September sudah bisa digunakan untuk mengurai kemacetan lalu lintas.

Dihubungi secara terpisah, Manajer Proyek Istaka Karya Firmansyah Ibnu membenarkan bahwa untuk penyelesaian tepi kanan dan kiri, perusahaannya tengah mengimpor alat Heavy Soaring atau sistem alat penyangga berat. Pemesanan sudah diakukan sejak satu minggu lalu.

Diperkirakan alat tersebut sampai dalam waktu satu bulan mendatang. Setelah itu, secara struktur sudah bisa selesai dalam waktu dua bulan termasuk pengaspalan, parafet dan lainnya.

Adapun, alasan pembelian alat tersebut karena pengerjaan paket Mas Mansyur lebih sulit. Lalu lintas yang padat serta lokasi yang sempet membuat pekerjaan hanya bisa dilakukan pada malam hari.

"Kalau pakai sistem Soaring (penyangga) biasa, akan menutup jalan. Sedangkan kalau yang dari Taiwan itu, Heavy Soaring, tidak mnutup jalan. Jadi kami maunya pembangunan berjalan, kendaraan (lalu lintas) juga bsa jalan," paparnya.

Sementara itu, Firman mengklaim pengerjaan konstruksi sudah mencapai 90% sampai saat ini. Dia berharap audit BPKP bisa segera keluar sehingga hutang Pemprov DKI kepada Istaka Karya bisa segera dibayarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini