Sudan Berencana Memasok Daging Dapi

Bisnis.com,04 Jul 2013, 08:41 WIB
Penulis: M. Taufiqur Rahman

BISNIS.COM, JAKARTA – Pemerintah Sudan berencana memasukkan daging sapinya ke pasar Indonesia. Indonesia sendiri diperkirakan membutuhkan pasokan daging sapi sebanyak 485.000 ton per tahun.

Rencana tersebut mencuat dalam pertemuan bilateral antara Menteri Pertanian Indonesia, Suswono dan Menteri Perikanan dan Peternakan Sudan, Faisal Hassan Ibrahim di kantor kementerian Pertanian, Jakarta (4/7/2013).

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini yang turut mendampingi Suswono mengatakan, pemerintah sudan memang berencana memasukkan produk daging sapi mereka ke Indonesia.

“Pertemuan tersebut adalah sebagai tindak lanjut perjanjian bilateral di sektor pertanian yang sudah dilakukan kedua belah pihak beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan ini, pemerintah Sudan menyampaikan keinginan mereka untuk berpartisipasi dalam menyediakan daging sapi di Indonesia,” katanya.

Namun, Banun menuturkan, rencana mereka masih terbentur dengan aturan yang sedang berlaku di Indonesia. Salah satu aturan yang menghambat tersebut adalah saat ini Indonesia masih menganut sistem Country Base, bukan Zone Base. Artinya untuk dapat masuk ke Indonesia, pihak Sudan harus mampu meyakinkan bahwa seluruh wilayahnya aman dari penyakit ternak.

Country Base yang dianut Indonesia adalah impor sapi dilakukan di suatu negara yang seluruh wilayahnya bebas dari penyakit ternak, contoh negara ini adalah Australia dan Selandia Baru,” ungkapnya.

Sedangkan, Sudan sendiri masih berada dalam kategori Zone Base, yang artinya hanya zona tertentu di wilayah negara tersebut yang memang sudah terbebas dari penyakit ternak. Beberapa negara yang masih dalam kategori ini antara lain Amerika Serikat dan India.

Selain itu, Banun juga menambahkan, kerjasama yang dilakukan dengan Sudan tidak hanya mengenai pasokan daging sapi saja, tetapi juga adanya kerjasama di bidang perkarantinaan.

“Pada Mei 2013, pihak Sudan sudah mengirim dua petugas karantina untuk dilatih di instalasi kami di Cikarang, selain itu Sudan juga mengundang tim Badan Karantina Kementerian Pertanian ke Negaranya untuk membantu menyelesaikan masalah penyakit mulut dan kuku pada ternak di wilayah tersebut,” ungkapnya. (ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini