BISNIS.COM, BALIKPAPAN--PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Balikpapan menargetkan pendapatan dari jasa layanan perbankan (fee based income) bisa mencapai Rp7 miliar sepanjang tahun ini.
Pemimpin Cabang Bank BNI Balikpapan Ario Seno Aji mengatakan pendapatan jasa ini ditopang oleh pendapatan jasa pengelolaan uang dan penggunaan anjungan tunai mandiri oleh nasabah.
Visi pihaknya untuk menjadi transactional banking merupakan peluang untuk dapat meningkatkan pendapatan dari sisi fee based income.
“Itu bukan target dari kantor pusat tapi dari masing-masing cabang,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (5/7/2013).
Kerja sama dengan perbankan lain juga mendongkrak laju perolehan pendapatan dari sektor ini. Selain itu, perluasan jaringan ATM juga diharapkan akan mampu mengerek pendapatan fee based income.
Rencananya, sepanjang Semester II/2013 akan ada penambahan dua ATM di Senipah dan Handil. Adapun untuk kantor cabang juga direncanakan dibuka di Handil.
Penambahan kantor kas ini menggenapi kantor layanan BNI Cabang Balikpapan menjadi 18 outlet dengan rincian 1 kantor cabang utama, 13 kantor cabang pembantu/kantor kas dan 4 kantor cabang pembantu masing-masing di Penajam Paser Utara, Paser, Batu Kajang dan Handil.
Selain penambahan cabang dan jaringan ATM, pihaknya juga bekerja sama dalam bancassurance.
Pemimpin Bidang Pembinaan Kantor Layanan Bank BNI Cabang Balikpapan Endhy Maryantono mengungkapkan pihaknya telah bekerja sama dengan empat penerbit produk asuransi yakni BNI Life, AIA, Sequislife dan Asuransi Cigna.
“Ini juga bisa menjadi salah satu pendapatan dari fee based income,” tukasnya.
Kendati demikian, Endhy menyebutkan dalam memasarkan produk bancassurance masih memerlukan waktu karena masyarakat perlu pemahaman produk sebelum membeli asuransi tersebut.
Pihaknya pun akan menggelar event series dengan menghadirkan nasabah potensial sehingga deal produk asuransi bisa terealisasi. (wde)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel