Antam Tender Kontraktor EPC untuk Electric Smelting

Bisnis.com,07 Jul 2013, 16:46 WIB
Penulis: Vega Aulia Pradipta

BISNIS.COM, JAKARTA—PT Antam Tbk (ANTM) sedang melakukan proses tender untuk pemilihan kontraktor EPC (Engineering, Procurement, and Construction) lokal yang akan mengerjakan pembangunan Electric Smelting Furnace (ESF) No.4 (ESF-4).

ESF-4 merupakan bagian dari Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP), Sulawesi Tenggara. Konstruksi ESF-4 diperkirakan memakan waktu selama maksimal 22 bulan.

 Seperti dikutip dari keterangan resmi perseroan, seiring dengan akan dimulainya konstruksi ESF No.4 tersebut, perseroan telah melakukan switch off ESF No.1 (ESF-1) yang sudah beroperasi sejak 1976. Pembangunan ESF-4 inilah yang nantinya akan menggantikan pengoperasian ESF-1.

 “Meski dilakukan switch off ESF No.1, Antam tetap menargetkan produksi feronikel tahun ini sebesar 18.000 ton nikel dalam feronikel (TNi),” tulis Sekretaris Perusahaan Antam Tri Hartono seperti dikutip Bisnis, Minggu (7/7).

Sampai dengan akhir Mei 2013, produksi feronikel Antam mencapai 8.488 ton nikel dalam feronikel atau sudah 47% dari target tahun ini.

Adapun ESF-1 memiliki kapasitas terpasang 18 MW dan kapasitas produksi pabrik sebesar 5.500 TNi per tahun. Sedangkan, ESF-4 memiliki kapasitas terpasang 38 MW dengan kapasitas produksi feronikel sebesar 9.450 TNi per tahun.

Selain pembangunan ESF-4, Antam juga mulai membangun Ore Preparation Line-4 sejak 1 Mei 2013 yang bertujuan untuk menunjang operasi ESF-4. Pekerjaan ini dilakukan oleh konsorsium Kawasaki Heavy Industries, Ltd. dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Pembangunan ini diperkirakan memakan waktu selama 27 bulan.

“Dengan pembangunan ESF-4 dan Ore Preparation Line-4, kami berharap tingkat produksi feronikel bisa meningkat dari sebelumnya sekitar 18.000—20.000 TNi per tahun, menjadi sekitar 25.000—27.000 TNi per tahun, dengan asumsi kadar umpan bijih nikel sebesar 1,9%,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini