Momentum Ramadan, Katalis Positif Emiten Ritel

Bisnis.com,07 Jul 2013, 18:19 WIB
Penulis: Amri Nur Rahmat

BISNIS.COM, JAKARTA-- Momentum Ramadan maupun Lebaran diperkirakan bakal menjadi katalis positif terhadap kinerja pergerakan saham emiten sektor ritel untuk semester II/2013.

Adapun, dalam sebulan terkahir menjelang Ramadan harga saham ritel cenderung ikut terkoreksi mengikuti pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terkoreksi 5,4% ke level 4.602 per 5 Juni 2013 seiring dengan dengan minimnya sentimen positif dari kondisi makro dalam negeri.

Sebulan menjelang Ramadan, harga saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) terkoreksi 270 poin ke level 1.230 pada penutupan per 5 Juli 2013 dibandingkan dengan posisi penutupan sebulan sebelumnya yang berada pada level 1.500. Kondisi yang tidak jauh berbeda juga dialami emiten retailier produk konsumsi PT Hero Supermarket Tbk (HERO) yang pergerakan sahamnya turun 4,78% ke level 3.700.

Selain itu, emiten retailer produk fesyen PT Mitra Adiperkasa (Tbk) mencatatkan pergerakan harga saham yang terkoreksi 13,4% berada pada level 7.100 sebulan menjelang Ramadan dibandingkan dengan posisi per 7 Juni 2013 di level 8.200.

Kinerja saham yang negatif juga diderita PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), emiten yang bergerak pada retailer produk perlengkapan rumah tangga tersebut mencatat harga saham pada penutupan 5 Juli 2013 berada pada Rp650 per unit, terperosok dalam jika dibandingkan dengan posisi sebulan sebelumnya Rp880.

Tidak kalah mengenaskan, saham emiten ritel produk elektronik dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berada pada level 2.600 terkoreksi hingga 26,1% sebulan sebelum memasuki Ramadan.

Akhmad Nurcahyadi, analis BNI Securities, mengemukakan saham-saham emiten ritel diperkirakan akan bergerak menguat terbatas pada Ramadan dan Lebaran seiring dengan pertumbuhan pendapatan dibandingkan bulan biasa yang diikuti meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat pada medio tersebut.

"Belanja konsumsi masyarakat pada Ramadan memang selalu naik naik, dan puncaknya ketika mendekati Lebaran karena [tren tersebut] memang bersifat seasonal, bahkan bisa di bilang Ramadhan menjadi ulang tahunnya peritel," tuturnya, Minggu (7/7/2013).

Kendati demikian, potensi inflasi pada seiring dengan penaikan harga BBM bakal menjadi poin negatif yang mempengaruhi laju konsumsi masayarakat pada Ramadan dan Lebaran tahun ini meski tidak akan signifikan.

Akhmad menilai saham emiten retailer produk fesyen maupun barang konsumsi rumah tangga bakal bergerak positif pada semester II/2013, di mana peningkatan pendapatan pendapatan pada Ramadan maupun Lebaran mampu menjadi faktor pendorong pergerakan saham emiten secara dinamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini