Kemenperin Pilih Pasokan Gas yang Lebih Pasti untuk PKG

Bisnis.com,07 Jul 2013, 18:13 WIB
Penulis: Riendy Astria

BISNIS.COM, JAKARTA- Kementerian Perindustrian berharap PT Petrokimia Gresik (PKG) bisa segera mendapatkan keputusan pasokan gas untuk Pabrik Amoniak-Urea II.

Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto berharap PKG bisa mendapatkan pasokan gas dari sumber yang lebih pasti. Pasalnya, pabrik yang direncanakan berkapasitas produksi sebesar 825 ribu ton amoniak per tahun dan 570 ribu ton urea per tahun tersebut dijadwalkan beroperasi pada triwulan kedua 2016, sehingga dibutuhkan kepastian mengenai alokasi gas dengan cepat.

Adapun pasokan gas yang diperlukan sebesar 85 juta kaki kubik per hari (MMscfd). “Kami harapnya dia (PKG) itu dapat dari Husky (Lapangan MDA-MBH yang dikelola Husky-CNOOC Madura Ltd. (HCML)). Memang lebih pendek masa produksinya, tapi lebih pasti,” kata Panggah di kantor Kemenperin, Sabtu (6/7/2013)

Menurutnya, PKG memang membutuhkan gas yang lebih pasti, yakni dari Husky. Selain pasokan gas sudah siap ketika pabrik beroperasi, pipa gas yang akan digunakan juga tidak masalah berdasarkan kajian. Berdasarkan kajian Pertagas, dituturkan Panggah, pipa gas yang digunakan, bila ditambah seesar 85 MMscfd, total yang disalurkan melalu pipa baru sebesar 400 MMscfd.

“Kajian Pertagas mengatakan pipa gas bisa menampung kapasitas hingga 600 MMscfd.” Kemenperin mendukung PKG mendapatkan pasokan gas dari Husky lantaran dari sisi kepastian gas dan jadwal revitalisasi, sudah cocok.

“Sementara dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru masih belum pasti. Kami lihatnya benar atau tidak, kami melihat belum ada kepastian.”

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Bumi Rudi Rubiandini mengatakan Gas untuk PKG sudah disiapkan sejak tahun 2009. Telah ada MoA (memorandum of agreement) antara PKG dengan MCL (Mobil Cepu Ltd), Pertamina EP, dan pemegang interest lainnya yang menyatakan pasokan berasal dari lapangan Jambaran Tiung Biru, Blok Cepu dipakai untuk memenuhi kebutuhan PKG.
 
Adapun proses negosiasi sudah berjalan. Namun, lanjut Rudi, tiba-tiba pada akhir tahun 2012 ada keputusan pemenuhan PKG berasal dari Lapangan MDA-MBH yang dikelola Husky-CNOOC Madura Ltd. (HCML), dari Kementerian ESDM. Januari 2013, Kepala SKK Migas memutuskan mengembalikan alokasi gas untuk PKG kembali dari  Tiung Biru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini