BISNIS.COM, MELBOURNE--Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati harga tertinggi dalam 14 bulan karena data pekerjaan AS membaik pada Juni dan protes di Mesir menambah kekhawatiran pasokan minyak Timur Tengah akan terganggu.
Nilai kontrak sedikit berubah di New York setelah penaikan mingguan terbesar sejak Februari 2011. Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, payrolls naik menjadi 195.000 pekerja untuk bulan kedua, melebihi proyeksi ekonom dalam survei Bloomberg News.
Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets, Sydney mengatakan, potensi gangguan pasokan dari Timur Tengah telah mendorong harga minyak mentah.
"Semakin baiknya prospek permintaan, terutama karena perbaikan ekonomi AS, mendorong harga komoditas energi tersebut," ujarnya seperti dikutip di Bloomberg, Senin (8/7/2013).
Harga minyak WTI untuk pengiriman Agustus berada di US$103,20 per barel di New York Mercantile Exchange, turun 2 sen, pada Senin lalu pukul 14.24 waktu Singapura.
Volume semua kontrak yang diperdagangkan hampir dua kali lipat rata-rata 100 hari. Kontrak tersebut naik US$1,98, atau 2% menjadi US$103,22 pada 5 Juli, penutupan tertinggi sejak Mei 2012. Harga naik 6,9% minggu lalu.
Sementara nilai minyak Brent untuk pengiriman Agustus turun 1% menjadi US$107,71 per barel di ICE Futures Europe Exchange, London.
Patokan harga Eropa ditetapkan dengan premi US$4,51 untuk kontrak WTI, dari US$4,50 pada 5 Juli. (ra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel