KINERJA BPR: Survive di Daerah Marginal

Bisnis.com,10 Jul 2013, 08:09 WIB
Penulis: Hendri Tri Widi Asworo

IBU KOTA tak ramah bagi ‘kaum papa’. Ungkapan tersebut rasanya tepat untuk menggambarkan kondisi bank perkreditan rakyat (BPR). Bank mikro itu tergilas pemodal besar di antara belantara beton Ibu Kota.

Berdasarkan data Bank Indonesia per April 2013, aset BPR di Jakarta hanya di peringkat delapan senilai Rp1,59 triliun. Ironis, bila dibandingkan dengan aset bank umum nasional yang separuh lebih berada di Jakarta.

BPR tumbuh subur di Jawa Tengah yang menempati peringkat teratas nasional senilai Rp15,12 triliun. Diikuti oleh Jawa Barat dan Jawa Timur dengan aset masing-masing Rp11,67 triliun dan Rp8,14 triliun. Provinsi di luar Jawa yang masuk dalam empat besar dari segi aset adalah Bali dengan portofolio BPR Rp6,58 triliun.

Bali tercatat sebagai provinsi yang memiliki rata-rata pertumbuhan aset di atas nasional dalam 5 tahun terakhir, yakni 36,72%. Adapun, provinsi yang memiliki pertumbuhan aset BPR teratas adalah Kepulauan Riau sebesar 59,76% menjadi Rp3,39 triliun. Secara nasional pertumbuhan aset BPR dalam 5 tahun terakhir sebesar 22,69%.

Sementara itu, provinsi termiskin dalam memiliki BPR adalah Sulawesi Barat yang hanya sekitar Rp7 miliar. Kemudian diikuti Maluku Utara Rp18 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini