Bisnis.com, JAKARTA - HSBC Indonesia menilai kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sudah tepat dengan pertimbangan kondisi makro ekonomi saat ini.
Managing Director Head of Global Markets HSBC Ali Setiawan mengatakan dengan inflasi yang mendekati level 7,8%, maka BI rate sebaiknya di atas 6,25%.
"Kenaikan BI Rate berhubungan dengan ekspektasi inflasi yang tinggi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak [BBM] bersubsisi," katanya melalui surat elektronik kepada Bisnis, Sabtu (13/7/2013).
Bank sentral memang telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin ke level 6,5%. Kenaikan tersebut merupakan yang kedua kalinya sejak Agus Martowardojo menjabat sebagai Gubernur BI.
Awalnya, BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dari 5,75% menjadi 6%. Namun demikian, HSBC mengaku belum akan menaikkan suku bunga simpanan walaupun suku bunga acuan sudah naik.
Ali mengatakan banknya baru akan menyesuaikan suku bunga deposito apabila BI Rate naik lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel