BISNIS.COM, BALIKPAPAN--Bank Indonesia Balikpapan menyiapkan kas uang kartal hingga mencapai Rp4 triliun guna memenuhi permintaan penukaran uang saat Ramadan untuk tiga provinsi yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Tutuk S.H. Cahyono mengatakan pihaknya memang berfungsi sebagai depo uang kas bagi tiga provinsi tersebut. Adapun untuk Kaltim, ada juga dukungan suplai dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur di Samarinda.
"Biasanya koordinasi dengan BI Samarinda juga. Tapi ada juga perbankan yang langsung meminta tambahan pasokan uang dari BI Balikpapan kendati berada di Tarakan," ujarnya, Senin (15/7/2013).
Tutuk menyebutkan untuk wilayah kerjanya yang meliputi Balikpapan, Penajam Paser Utara dan Paser, pihaknya telah meminta perbankan untuk menghitung proyeksi kebutuhan sementara.
Dari 23 bank yang melaporkan, terhitung proyeksi kebutuhan penukaran uang mencapai Rp1,8 triliun. Selain itu, dia juga menyebutkan ada kebutuhan pelayanan penukaran uang langsung kepada masyarakat yang dilakukan oleh BI Balikpapan sebesar Rp37 miliar.
"Ada peningkatan proyeksi kebutuhan hingga 50% dari tahun lalu yang mencapai Rp1,2 triliun," tukasnya.
Pantauan di lapangan, antrean penukaran uang oleh masyarakat di loket Bank Indonesia sudah mulai terlihat. Jumlah penukar uang biasanya mencapai 100 - 200 orang per hari dan akan terus meningkat hingga mendekati Lebaran.
"Bisa mencapai 700 orang per hari kalau sedang ramai," tambahnya.
BI Balikpapan juga menjajaki kerja sama dengan perbankan yang ada di wilayah kerja Balikpapan untuk melayani penukaran uang dengan pecahan kecil. Namun, dirinya mengaku belum mengetahui berapa bank yang akan bekerja sama untuk melayani penukaran uang pecahan kecil tersebut.
Tahun lalu, Tutuk menyebutkan hanya belasan bank yang bekerja sama untuk pelayanan penukaran uang.
"Tujuannya agar ada persebaran penukar uang sehingga tidak hanya berkumpul di Bank Indonesia saja," katanya.
Rencananya, BI Balikpapan juga menggencarkan penetrasi mobil layanan kas di dalam kota untuk melayani masyarakat yang ingin menukarkan uang. Lokasi perdagangan yang ramai akan dipilih guna mengefektifkan layanan penukaran uang bagi masyarakat.
Dalam satu bulan ke depan, pihaknya menjadwalkan empat kali jadwal operasional mobil keliling di dalam kota.
"Selain itu, kami juga akan ke daerah-daerah yang agak jauh seperti di Batu Kajang, Handil dan beberapa tempat lainnya," tukasnya.
Dia mengharapkan masyarakat yang akan menukarkan uangnya di bank dapat memeroleh akses yang mudah. Selain bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan, potensi uang palsu akibat penukaran uang tersebut dapat ditekan. (wde)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel