Bank DKI Setop Kredit Valas

Bisnis.com,16 Jul 2013, 13:33 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Pembangunan DKI Jakarta (Bank DKI) saat ini menghentikan kredit valuta asing.

Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono menjelaskan pendanaan valas relatif sulit, apalagi dengan kondisi rupiah yang sedang melemah.

“Pemberhentian kredit valas ini tak memberikan efek ke Bank DKI, karena permintaan tak banyak,” jelasnya, Selasa (16/7/2013).

Direktur Keuangan Benny Santoso mengungkapkan pinjaman valas Bank DKI hampir Rp1 triliun dan kredit valas itu didukung oleh bank asing seperti Standard Chartered sedang proses dan HSBC sebesar US$20 juta.

“Kalau ada peluang, kita akan masuk pada kredit valas, kalau net interest margin (NIM) bagus, kita akan kasih,” ucapnya.

Berdasarkan laporan dari statistik perbankan Indonesia, kredit valas BPD sampai Mei 2013 sebesar Rp925 miliar, sedangkan pada Mei 2012 Rp1,23 triliun atau dengan kata lain mengalami penurunan sebesar 26%.

Sedangkan kredit valas BPD pada tahun sebelumnya mengalami peningkatkan sebesar 164%, dari Mei 2011 sebesar Rp465 miliar.

Dia juga menjelaskan pasca kenaikan BI Rate sebesar 50 bps, maka Bank DKI tidak akan melakukan revisi target kinerja, itu revisi tidak dilakukan karena optimis dengan permintaan pasar.

“Untuk mengantisipasinya, kita lebih cenderung mengurangi margin daripada menaikkan bunga,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini