Bisnis Souvenir, Bercabang di Mana-mana Berkat Kemitraan

Bisnis.com,18 Jul 2013, 04:11 WIB
Penulis: Fitri Sartina Dewi

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan per­­­kembangan bis­­­nis produksi su­­­venir, kesempatan untuk menyesap nikmatnya bisnis ini pun ter­­­buka lebar.

Selain merintis usaha ini dari nol, calon pelaku  usa­­­ha juga bisa meman­­faat­­­kan skema kemitraan yang ditawarkan oleh per­­­usahaan yang sudah mapan dalam menjalankan bisnis tersebut.

Kedai digital adalah sa­­­lah satu produsen suvenir yang telah menawarkan kemitraan kepada para investor yang ingin me­­­nikmati peruntungan da­­­lam bisnis ter­­sebut.

Saptuari  Sugiharto, pe­­­milik Kedai Digital,  meng­ungkapkan untuk men­­­jadi mitra Kedai Di­­­gi­­­tal, in­­­ves­­tor hanya perlu menyiapkan dana Rp100 juta, dan jum­­­lah yang dibayarkan kepada Ke­­­dai Digital hanya Rp65 juta.

Dengan dana itu, in­­­ves­­­tor berhak mengikuti pe­­­la­­­tih­an di kota asal Ke­­­dai Digital selama sepekan dan pen­­­dampingan se­­­lama sepekan pula. In­­­vestor juga akan men­­­da­­pat­­kan bahan baku, aplikasi, contoh de­­sain, dan template.

Campur tangan Kedai Digital ha­­­­­­nya sampai pada pen­­­dam­­pingan selama sepekan se­­­telah pelatihan. Se­­­telah itu, pengelolaan se­­­lanjutnya diserahkan ke­­­pa­­da investor.

Kendati melepas pe­­nge­­lolaannya ke mitra ter­­­kait, pi­­­hak Kedai Di­­­gital Yogyakarta tetap me­­­mantau perkembang­an usaha itu dan membuka konsultasi tanpa ba­­­tas, sehingga keber­­lang­­­sungan usaha tetap di­­­­­­­­­jaga.

Saat ini, Kedai Digital telah memiliki 61 cabang dan tersebar dari barat hing­­­ga timur Indonesia. Cabang pa­­­­­­ling jauh ada­­­lah di Jayapura. Di Yogyakarta sendiri, ter­­da­­­pat sembilan ca­­­bang Kedai Digital.

Dua di antaranya juga te­­­lah berbentuk kemitraan se­­­dangkan sebagian be­­­­­­sar­­nya masih dikendalikan oleh Saptuari.  Jumlah kar­­­yawan di Jogja kini mencapai 125 orang. Adapun, di luar ca­­­bang mitra, ada 400-an kar­­­ya­­wan.

Meski berskema kemitraan, Saptuari  menjamin pro­­­duk yang dita­­war­kan oleh Kedai Di­­­gi­­tal cabang lainnya, di luar Yogyakarta, memiliki kualitas yang sa­­­ma. Pa­­­salnya, bahan baku dan desain tetap berasal dari Kota Pelajar itu.

Diakui Saptuari, ske­ma kemitraan yang dijalan­kan tidak sepenuhnya mu­­­lus. Dari sekian banyak cabang yang dimiliki, Saptuari  mengaku ada mitra yang ti­­­dak konsis­­ten 100% dalam menja­­­lan­­kan bisnis ini. “Ini tan­­­tangannya.”

Pandu, pemilik Kedai digital cabang Jakarta, adalah salah satu mitra bisnis dari kedai digital pusat yang ber­­­asal dari Yogyakarta. Melihat bisnis suvenir yang te­­­rus berkembang pesat, Pan­­du merasa tertarik dan ingin terjun ke dalam bisnis tersebut melalui ke­­mi­­tra­­an dengan Sap­­tua­­ri.

Selain menyediakan mo­­­dal awal sebesar Rp65 juta, staf Kedai Digital Ja­­­karta Putri Handayani menuturkan ada sejumlah persyaratan lain yang ha­­­rus di­­­pe­­nu­­hi dalam ke­­­mitraan tersebut.

Pertama, pemilihan lo­­­ka­­si harus strategis dan di­­usa­­hakan agar di setiap provinsi tidak boleh terdapat lebih dari lima ge­­rai. Kedua, gerai cabang harus me­­­ngecat gerainya se­­­suai dengan warna kedai digital pu­­sat yaitu warna merah dan kuning.  (Maria Y. Benyamin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini