Bisnis.com, ZURICH - American International Group Inc (AIG) dan Allianz SE dinilai sebagai dua perusahaan asuransi besar yang berdampak sistemik bagi kondisi keuangan global.
Untuk menghindari potensi risiko, keduanya diharuskan mengikuti standar aturan permodalan dan regulasi yang lebih ketat.
Perusahaan asuransi yang dinilai too big too fail diwajibkan memiliki cadangan lebih besar serta menyusun rencana aksi pemulihan dan resolusi untuk mengantisipasi kondisi darurat.
Selain AIG dan Allianz, sejumlah perusahaan asuransi berskala besar juga masuk dalam daftar asuransi yang 'terlalu besar untuk dibiarkan gagal/too big to fail'. Beberapa di antaranya adalah MetLife Inc., Prudential Financial Inc., Axa SA,
Prudential Plc, Aviva Plc., Ping An Insurance Group Co. dan Assicurazioni Generali SpA.
Daftar tersebut dirilis oleh Financial Stability Board (FSB), sebuah lembaga pengawas berbasis di Swiss yang dibentuk oleh 20 negara. Lembaga yang dipimpin oleh Gubernur Bank of England Mark Carney ini bertugas mengkoordinasikan respons pemerintah dalam jaringannya untuk mengantisipasi ancaman krisis finansial global.
"Daftar ini merupakan salah satu hal penting untuk memitigasi risiko bencana yang lebih besar," ujar Carney sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (19/7/2013).
Menanggapi daftar tersebut, Chief Financial Officer Allianz Dieter Wemmer mengatakan pihaknya akan terus berupaya memenuhi setiap ketentuan yang ada demi mempertahankan stabilitas keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel