Mau Hibah Riset? ABB Tawarkan Dana Hingga US$80.000

Bisnis.com,21 Jul 2013, 15:15 WIB
Penulis: Fatkhul-nonaktif

Bisnis.com, ZURICH – Bagi kalangan mahasiswa pascasarjana, khususnya yang mendalami bidang energi dan otomatisasi, grup perusahaan yang berbasis di Zurich ABB menawarkan dana hibah riset multiyears senilai US$50.000 hingga US$80.000 per tahun.

ABB, grup perusahaan terkemuka dalam bidang teknologi energi dan otomatisasi, telah mengundang kalangan akademis dan lembaga riset untuk menyampaikan usulan risetnya, terkait dengan proyek yang mengombinasikan riset akademis dan aplikasi industri energi dan otomatisasi.

“ABB sudah bekerja sama dengan sejumlah kelompok penelitian akademis di seluruh dunia. Program Hibah Riset ABB ini dimaksudkan untuk memperbesar dan melengkapi jalinan partner universitas,” kata Claes Rytoft, ad interim Chief Technology Officer dari ABB dalam situs resmi ABB, Kamis (19/7/2013).

Melalui program kerja sama universitas, ABB memperkuat komitmennya terhadap pendekatan Inovasi Terbuka.

“Dengan kemitraan para peneliti ABB Corporate Research Centers dengan siswa lulusan terbaik dan profesor dari seluruh dunia, ABB berencana untuk mendukung ekosistem inovasi yang benar-benar kolaboratif, " katanya.

Proses aplikasi akan dimulai pada 2 September 2013 akan ditutup pada 30 September 2013. Pendanaan akan disetujui untuk 1 tahun, meski program ini dirancang untuk mendanai proyek beberapa tahun.

Hibah biasanya akan jatuh dalam kisaran US$ 50.000 sampai US$ 80.000 per tahun dan peneliti utama atau pemohon utama akan memegang posisi sebagai profesor terkait dengan universitas, universitas perguruan tinggi, atau lembaga penelitian.

Kandidat yang lolos akan diberitahu mulai 31 Oktober 2013 dan pendanaan akan dimulai pada 1 Januari 2014. Semua tanggal dapat diubah oleh ABB.

ABB adalah pemimpin dalam teknologi listrik dan otomatisasi yang memungkinkan utilitas industri dan pelanggan meningkatkan kinerja sambil menurunkan dampak lingkungan. Kelompok perusahaan ini beroperasi di 100 negara dan mempekerjakan sekitar 145.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini