Ekspansi Telkom: Garap Pasar Telekomunikasi Malaysia

Bisnis.com,22 Jul 2013, 06:43 WIB
Penulis: Herdiyan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Indonesia International mendirikan Telekomunikasi Indonesia International (Malaysia) Sdn Bhd atau Telin Malaysia awal bulan ini.

Pendirian anak usaha itu dinyatakan dalam sertifikat pendirian perusahaan per 2 Juli 2013 oleh Suruhan Syarikat Malaysia.

Hal tersebut terungkap dalam laporan keuangan tengah tahun Telkom unaudited yang dirilis pekan lalu. Sayang, belum ada keterangan tentang target Telin Malaysia. “Saya harapkan semua proses pendirian Telin Malaysia berjalan lancar dan kita dapat memberi layanan terbaik bagi TKI kita di Malaysia khususnya,” tulis Dirut Telkom Arief Yahya dalam CEO Message yang dikutip Minggu (21/7/2013).

Arief menyatakan jumlah resmi tenaga kerja Indonesia di negeri jiran itu tercatat sekitar 1,2 juta jiwa, tetapi diyakini ada lebih dari 3 juta orang Indonesia yang mengadu nasib di Malaysia. Besaran itu masih belum menghitung wisatawan Indonesia yang datang ke Malaysia.

Untuk sektor telekomunikasi, khususnya layanan seluler di Malaysia dengan penetrasi 123% saat ini terdapat tiga operator utama yaitu Maxis dengan pangsa 37%, diikuti Celcom 33%, dan DiGi 27%.

Semua operator tersebut menjadikan komunitas Indonesia di Malaysia sebagai salah sa tu target pasar utama. Untuk segmen komunitas Indonesia sendiri, tercatat sekitar 54% pangsa pasar dikuasai oleh DIGI, diikuti Celcom 36% dan Maxis 8%.

Tahun lalu, pendapatan traffic incoming Telkom dari seluruh operator di Malaysia mencapai Rp630 miliar atau 49% dari total pendapatan incoming internasional.

Arief menambahkan portofolio bisnis yang digarap di Ma laysia meliputi mobile virtual net work operator (MVNO), enterprise service, dan wholesale service.

Baca selengkapnya: http://epaper.bisnis.com/index.php/ePreview?IdCateg=201307223313#

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini