Gunung Merapi Meletus, Sleman Hujan Abu dan Pasir

Bisnis.com,22 Jul 2013, 07:09 WIB
Penulis: Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA - Warga di lereng Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, mendengar suara gemuruh yang berasal dari letusan gunung teraktif di Indonesia tersebut. Letusan itu menimbulkan hujan abu bercampur pasir tipis yang sempat membuat panik masyarakat.

Warga Desa Wukirsari Cangkringan yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari puncak Merapi, Heri menuturkan suara gemuruh terdengar sekitar pukul 04.15.

Meskipun daerahnya tidak terdampak hujan abu, tetapi warga mencium aroma belerang yang sangat menyengat berasal dari guguran material gunung Merapi tersebut.

"Sehabis sahur tadi terdengar suara gemuruh seperti Merapi meletus disusul hujan abu. Di tempat saya cuma tercium bau pasir," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (22/7/2013).

Bahkan di dusun Kalitengah Lor yang hanya berjarak 5 kilometer dari puncak Merapi tidak hanya hujan abu melainkan juga hujan pasir tipis. Hal itu membuat warga di lereng Merapi tersebut panik dan menyiapkan segala perlengkapan untuk mengungsi di tempat aman.

Namun sejauh ini, kata Heri, situasi masyarakat di lereng Merapi berangsur kondusif. Sebagian warga sudah mulai pulang ke rumah masing-masing, namun bagi orang tua dan anak-anak diminta tetap berada di titik kumpul agar lebih mudah mengkoordinir jika terjadi letusan susulan.

Relawan Forum Peduli Bumi Nanang Setyoaji juga mengatakan hal yang sama memang sempat terjadi hujan abu di kawasan lereng Merapi dan masyarakat sempat berada di titik kumpul untuk mengungsi.

Namun sampai saat ini situasi di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi sudah relatif kondusif sehingga masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

"Iya memang ada hujan abu tadi pagi, tapi sekarang sudah kondusif. Kami masih stand by untuk melihat situasi perkembangan kondisi Merapi," katanya.

Hujan abu tipis juga dirasakan oleh warga di kawasan Donoharjo Ngaglik Sleman. Sejauh ini hujan gerimis diikuti abu tipis membuat warga berjaga-jaga bersiap mengungsi apabila sewaktu-waktu terjadi erupsi lebih besar pada 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini