Pengembangan Hortikultura, Ewindo Fasilitasi Asosiasi Petani-Pedagang Sayuran

Bisnis.com,22 Jul 2013, 14:26 WIB
Penulis: Bambang Supriyanto

Bisnis.com, JAKARTA - Guna membantu petani yang gagal panen, PT East West Seed Indonesia (Ewindo) memfasilitasi terbentuknya asosiasi petani dan pedagang sayuran di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Lombok.

Asosiasi petani dan pedagang itu menjadi wadah bertemunya pedagang dan petani untuk mengembangkan budi daya produk hortikultura, terutama sayuran.

Glenn Pardede, Presiden Direktur Ewindo, mengungkapkan keberadaan asosiasi pedagang dan petani sayuran itu menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya, ketika petani gagal panen, mereka bisa mendapatkan pinjaman dari pedagang untuk membeli benih sayuran.

"Biaya benih memang tidak terlalu besar, sekitar 5% dari total biaya produksi sayuran. Namun, pada saat gagal panen bagi petani cukup berpengaruh. Dengan adanya asosiasi petani dan pedagang sayuran, petani bisa mendapatkan pinjaman untuk membeli benih," ujarnya, Senin (22/7).

Glenn menjelaskan di Lampung asosiasi petani dan pedagang bekerja sama untuk pengembangan komoditas cabai. Di Indramayu, Jabar petani dan pedagang bersinergi membudidayakan semangka dan melon, serta di Sulawesi komoditas hortikultura yang dipilih adalah tomat.
   
Pedagang, sambungnya, yang menyediakan benih kepada petani biasanya akan mengambil  keuntungan Rp200 per kg hingga Rp300 per kg.
   
Ewindo, ujar Glenn, produsen benih sayuran Cap Panah Merah, menjelaskan perusahaan selama ini menjadikan petani sebagai mitra.
   
"Kami membantu 140 petani produsen benih cabai yang menjadi mitra Ewindo melalui pengadaan net house," ungkapnya.
   
Salah satu yang berhasil dikembangkan yakni tanaman cabai di Kalainda Lampung dan Tanjung Jabung Jambi. "Di Kalianda dengan lahan 5 hektar petani setempat sudah menghasilkan 50 ton, sedangkan sebelumnya 30 ton."

Afrizal Gindow, Ketua Umum Asosiasi Produsen Perbenihan Hortikultura Indonesia (Hortindo), menjelaskan produksi benih sayuran pada tahun lalu mencapai 14.300 ton, naik  10% dibandingkan dengan produksi 2011 sebesar 13.000 ton.

"Kami memperkirakan produksi benih nasional pada tahun ini naik 10%-15%. Memang ada pengaruh anomali cuaca terhadap kegagalan panen petani hortikultura, terutama cabai dan tomat. Namun, kami yakin permintaan benih sayuran tetap tumbuh," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bambang Supriyanto
Terkini