Berani Tindak Koruptor, KPK Raih Penghargaan Ramon Magsaysay

Bisnis.com,24 Jul 2013, 20:40 WIB
Penulis: Mia Chitra Dinisari

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun ini menjadi satu dari lima penerima penghargaan bergengsi di Asia, yakni Ramon Magsaysay Award 2013.

Penghargaan diberikan karena KPK dinilai sebagai lembaga antikorupsi independen yang sukses dan berani dalam menindak pejabat negara yang terlibat skandal korupsi. KPK tercatat sebagai penerima ke-23 dari Indonesia untuk penghargaan itu.

"Lembaga ini sukses menggabungkan penindakan korupsi, tanpa  kompromi terhadap pejabat berkuasa, dan mampu mereformasi dalam sistem pemerintahan, serta sosialisasi yang edukatif atas kesiagaan, kejujuran, dan partisipasi aktif masyarakat Indonesia," ujar Direktur Komunikasi Ramon Magsaysay Award Foundation (RMAF) Manuel H. Hizon dalam siaran pers, Rabu (24/7/2013).

KPK bukan lembaga pertama yang pernah menerima penghargaan serupa di tingkat Asia. Namun, umumnya, penerima penghargaan dari Indonesia adalah individu yang dinilai memberikan solusi yang berkelanjutan atas permasalahan sosial yang mengakar di negaranya masing-masing.

Sebut saja, beberapa tokoh Indonesia yang pernah menerima penghargaan serupa antara lain Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Pramoedya Ananta Toer, Ali Sadikin, Mochtar Lubis, Syafii Maarif, Teten Masduki, HB Jassin, Nafsiah Mboi, dan Tri Mumpuni.

Sayangnya, pimpinan KPK masih belum mau menanggapi pemberian penghargaan itu ketika dihubungi Bisnis. "Saya pelajari dulu ya, baru saya akan jawab nanti," ujar Bambang dalam pesan singkatnya. Jadi, belum diketahui apakah KPK akan menerima penghargaan tersebut atau tidak.

Selain KPK, empat penerima penghargaan itu yakni Ernesto Domingo dari Filipina, Lehpai Seng Raw dari Myanmar, Habiba Sarabi dari Afganistan, dan organisasi Shakti Samuha dari Nepal.

Sementara itu, Presiden RMAF Carmencita Abella mengatakan peraih penghargaan Ramon Magsaysay merupakan individu dan organisasi yang dinilai terlibat dalam memberikan solusi yang berkelanjutan atas permasalahan sosial yang mengakar di negaranya masing-masing.

Misalnya saja, konflik bersenjata, penyakit yang mematikan, eksploitasi dan perdagangan manusia, korupsi dengan impunitas, serta instabilitas politik dan sistem tata pemerintahan yang buruk. Para penerima penghargaan ini dinilai telah mencurahkan kemampuan dan energinya untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat.

Ramon Magsaysay Award pertama kali digelar pada 1957 sebagai penghargaan atas dedikasi dan kontribusi individu atau lembaga terhadap wilayahnya. Penghargaan ini untuk mengenang dedikasi presiden ketiga Philipina kepada negaranya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini