BI Optimistis Dunia Usaha Tidak Terganggu

Bisnis.com,25 Jul 2013, 19:15 WIB
Penulis: Donald Banjarnahor

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia meyakini kenaikan suku bunga masih bisa diserap oleh dunia usaha sehingga tidak akan memperlambat perekonomian Indonesia secara signifikan.

Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia  (BI), mengatakan kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) akan berdampak secara berbeda terhadap kredit konsumsi dan produktif.

“Kami kira kenaikan bunga yang terjadi relatif masih wajar. Ada beberapa jenis kredi  yang terkait konsumtif itu akan sedikit mengerem pertumbuhan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (25/7/2013).

Namun, tuturnya, kredit modal kerja dan investasi yang tergolong produktif tidak akan terkena dampak signifikan dari kenaikan BI Rate. “Untuk kredit produktif kami kira belum terlalu besar. Artinya mereka [pelaku usaha] masih bisa menyerap kenaikan bunga kredit,” ujarnya.

Menurutnya, bank sentral belum melihat peningkatan bunga kredit, meskipun bunga deposito sudah beranjak naik. Respon perbankan terhadap kenaikan BI Rate juga beragama.

“Ada dua pilihan bank saat ini yakni menaikan bunga kredit karena deposito naik atau dia tahan kenaikan bunga kredit dengan kompensasi margin akan berkurang sedikit,” jelasnya.

BI telah memperketat moneter dengan menaikan bunga acuan sebesar 75bps menjadi 6,5% pada dua bulan seiring dengan pelambatan ekonomi domestik dan global. Bank sentral telah merevisi turun pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,8%--6,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini