Menteri BUMN Dituntut Copot Dirut Pelindo II, Apa sih Kesalahannya?

Bisnis.com,25 Jul 2013, 12:01 WIB
Penulis: Akhmad Mabrori

Bisnis.com, JAKARTA - Kursi jabatan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II lagi digoyang. Hari ini (25/7/2013), Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia II (SPPI II) menuntut Dirut Pelindo II RJ Lino dicopot karena dinilai sudah tidak amanah dalam menjalankan tugas dan demi menghindari perseroan dari ancaman kebangkrutan.

"Kami meminta Menteri BUMN Dahlan Iskan segera mencopot RJ Lino dari jabatannya sebagai Dirut Pelindo II, syukur-syukur bisa sebelum Lebaran," kata Ketua umum SPPI II, Kirnoto, dalam konferensi pers, pagi ini.

 

"Tidak ada itu. Tuduhan itu tidak berdasar."



Selain dihadiri oleh 16 Pengurus SP Cabang Pelindo II, konferensi pers itu dihadiri juga pengurus SP Jakarta International Container Terminal (JICT), TPK Koja, Multi Terminal Indonesia, RS Pelabuhan serta anak-anak perusahaan Pelindo II lainnya.

Kirnoto menjelaskan tuntutan pencopotan itu bukan tanpa alasan. Dia menyebutkan kepemimpinan RJ Lino telah mengabaikan prinsip good corporate governance dalam mengelola perusahaan.

Salah satu contohnya, sepak terjang Betty Sastra, istri Lino, yang memanfaatkan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi serta turut campur tangan dalam pengelolaan perusahaan.

Dia menunjukkan beberapa fakta sebagai berikut:


"Dirut dan istri berperan besar dalam mengangkat pegawai dari keluarga-keluarga dekat dan koleganya, penempatan/promosi jabatan, memutasi serta menonjobkan pegawai-pegawai tertentu," ungkapnya.  

Menanggapi tuntutan pencopotan tersebut, RJ Lino yang dihubungi Bisnis menegaskan semua tuduhan Serikat Pekerja tersebut mesti dibuktikan.

"Silahkan mereka ngomong apa. Tetapi jika tidak terbukti saya akan laporkan ke polisi soal tuduhan-tuduhan itu.Paling lambat Senin pekan depan, saya akan laporkan ke kepolisian," ujarnya.

Dia membantah keras semua tuduhan yang bersifat pribadi oleh SPPI II. "Tidak ada itu. Tuduhan itu tidak berdasar". (yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini