Mengusir Bakteri Daging Ayam Dengan Kitosan

Bisnis.com,26 Jul 2013, 20:25 WIB
Penulis: Herry Suhendra

Bisnis.com, BOGOR-Daging ayam merupakan salah satu bahan pangan yang sangat populer di masyarakat karena memiliki kandungan sumber protein hewani yang baik.

Namun, dari segi keamanan pangan, mikroba patogen seperti Salmonella, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi pada daging ayam selama proses mempersiapkan daging. Cemaran mikroba dalam bahan pangan asal hewan serta olahannya menjadi masalah yang menjadi perhatian utama dari konsumen.

Hal ini pula yang menjadi perhatian para mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) diantaranya, Rizal Eko Kurniawan (20), Metrizal Abdi Taufik (21), dan Fitriah Idris (21).

Penelitian ini mengkaji pengaruh kitosan dalam bentuk larutan dengan konsentrasi tertentu terhadap laju mortalitas (kematian) bakteri Staphylococcus aureus, E. Coli, dan Salmonella dengan sampel daging ayam bagian paha dan dada.

Kitosan merupakan produk turunan dari polimer kitin yaitu produk samping (limbah) dari pengolahan industri perikanan, khususnya udang dan rajungan. Penelitian ini mengacu pada Bacteriological Analytical Manual, Food and Drug Administration, AOAC Internasional.

“Hasil penelitian ini sebenarnya tidak menunjukkan hasil yang efektif atau beda nyata. Namun, dari penelitian tersebut dapat menjadi langkah awal dengan pengembangan kitosan yang sebelumnya telah diteliti oleh dosen IPB, saya juga terpacu untuk mengembangkannya dengan aplikasi semprot untuk daging ayam.

Tujuannya jika nanti ke depannya bisa efektif dan kitosannya bisa dioptimasi lagi, hal ini bisa mengurangi penggunaan zat-zat pengawet berbahaya,” ujar Rizal Eko Kurniawan dalam siaran pers IPB, Jumat (26/7).

“Sampel daging ayam dalam penelitian ini diambil dari pasar dimana tingkat kontaminasi bakteri kemungkinan lebih besar dibanding sampel yang digunakan dalam skala laboratorium.  Dengan demikian, pada penelitian ini, kitosan bekerja pada kondisi sampel dengan kontaminan lebih tinggi,” ujar Rizal Eko Kurniawan.

Ide penggunaan kitosan ini merupakan hasil Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) yang dikembangkan dan dimanfaatkan kembali agar penelitian terkait kitosan ini dapat bermanfaat.

“Ke depannya kegiatan-kegiatan penelitian ini bisa digencarkan lagi terutama untuk membangkitkan semangat bagi mahasiswa-mahasiswa IPB yang lain  dan PKM-PKM yang sudah ada jangan sampai sia-sia karena semua itu bisa bermanfaat tidak hanya untuk program PKM saja tetapi bisa dimasukkan ke program-program serupa, digunakan sebagai literatur dan bisa dikembangkan lagi potensi kitosan ini,” papar Rizal Eko Kurniawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini