AWE Tunggu Pembeli Saham Proyek Lepas Pantai

Bisnis.com,31 Jul 2013, 18:30 WIB
Penulis: Fatkhul-nonaktif

Bisnis.com, JAKARTA - AWE Ltd (AWE) mengharapkan tawaran dalam beberapa pekan ke depan dari mitra potensial untuk membeli setengah dari proyek minyak lepas Indonesia, yang ditaksir perusahaan ekslplorasi energi Australia ini menelan biaya lebih dari US$ 600 juta.

“AWE berencana menyelesaikan kesepakatan untuk saham pada Ande Ande Lumut di Indonesia pada akhir September,” kata Bruce Clement, Direktur AWE di Sydney, Rabu (31/7/2013).

Perusahaan ini kemarin menangguhkan keputusan investasi final sampai paruh pertama 2014.

"Sejumlah pihak yang berkepentingan melakukan due diligence," katanya, kemarin, menolak menyebutkan salah satu penawar. "Bunga dari minyak mid-cap dan perusahaan gas dengan neraca bagus dan strategi Asia."

AWE menyewa Credit Suisse Group AG awal tahun ini untuk menemukan pasangan di Indonesia, seperti yang terlihat pada penawaran pada aset di seluruh Asia.

Perusahaan tahun lalu mengakuisisi dua blok minyak Indonesia dari Malaysia Genting Bhd (GENT), termasuk Ande Ande Lumut, dan pada Mei meningkatkan perkiraan minyak masih masih bisa di-recovery sebesar 33% menjadi 101 juta barel.

Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya lebih dari perkiraan sebelumnya US$ 600 juta, kata Clement. Dia menolak memberikan proyeksi anggaran yang diperbarui.

AWE menunda keputusan investasi pada usaha Indonesia untuk tahun depan karena adanya keterlambatan dalam rencana kontrak kapal apung produksi.

The company expected to complete the process to find an investor for the Ande Ande Lumut venture by mid-year and to decide in the third quarter whether to go ahead with the project, Clement said in January.

Perusahaan berharap menyelesaikan proses mendapatkan investor untuk Ande Ande Lumut pada pertengahan tahun dan memutuskan pada kuartal ketiga apakah akan melanjutkan proyek tersebut, Clement mengatakan pada Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini