Artajasa Klaim Interkoneksi Antarprinsipal Berjalan Optimal

Bisnis.com,31 Jul 2013, 19:43 WIB
Penulis: Roberto A. Purba

Bisnis.com, JAKARTA - PT Artajasa Pembayaran Elektronis, perusahaan penyedia layanan ATM Bersama mengklaim interkoneksi antarprinsipal sudah berjalan optimal terlihat dari jumlah transaksi yang terjadi.

Arya Damar, Direktur Utama Artajasa, mengatakan interkoneksi transfer antarprinsipal tentunya memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.

"Kami masih melihat bagaimana tren kedepannya, karena masih terlalu dini untuk menyimpulkan hasil selama 15 hari tersebut," katanya, Rabu (31/7/2013).

Selama 15 Juli - 30 Juli, nominal transaksi pada ATM Bersama tercatat sudah mencapai Rp62 miliar dengan volume transaksi mencapai 21.000 transaksi. Dia mengatakan ada kemungkinan volume transaksi meningkat lagi menjelang Idulfitri seiring tingginya kebutuhan dana di masyarakat.

"Kami prediksikan puncaknya terjadi pada akhir pekan ini. Sedangkan pada saat Lebaran, transaksi biasanya cenderung turun," paparnya.

Sepanjang semester I/2013, transaksi ATM Bersama tercatat mencapai sekitar 86 juta transaksi atau naik 32,3% dibandingkan dengan 65 juta transaksi pada periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan untuk layanan online payment, Artjasa mencatatkan hampir 100 juta trnsaksi atau naik 29,8% dibandingkan dengan 77 juta transaksi secara year on year.

Artajasa memerkirakan terjadi kenaikan transaksi sekitar 30% selama periode libur Idulfitri dibandingkan dengan kondisi saat normal.

Warsie Widyati, Financial Services Vice President Artajasa, mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi lonjakan transaksi.

"Kami telah berkoordinasi dengan bank untuk penyediakan petugas di setiap ATM. Kami sudah menyiapkan segalanya agar nasabah nyaman bertransaksi," katanya. Per Juni 2013, jumlah yang terkoneksi dengan jaringan ATM Bersama sebanyak 49.632 unit.

Dia mengatakan persiapan juga telah dilakukan pada jalur mudik, antara lain jalur Pantai Utara (Pantura), mengingat potensi penarikan dana di wilayah itu berpotensi naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini