Beban Lain-lain Agung Podomoro Membengkak 132,3%

Bisnis.com,01 Agt 2013, 10:18 WIB
Penulis: Giras Pasopati

Bisnis.com, JAKARTA—PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), perusahaan properti yang dikenal dengan karya mall Central Park, mencetak lonjakan beban yang signifikan sepanjang semester I 2013, membuat laba bersih hanya naik tipis.

“Beban kami memang naik, dan penaikan tersebut sebagian berasal dari bunga penerbitan obligasi,” ujar Cesar De La Cruz, Direktur Keuangan perseroan, Rabu (31/7/2013).

Menurut Cesar, lonjakan beban tersebut berasal dari bunga obligasi yang dikeluarkan perseroan, terakhir pada 28 Juni dengan bunga 9,25%.

“Namun dari obligasi tersebut, setiap tahun kami mendapat sekitar Rp1,2 triliun,” jelasnya.

Perlu diketahui, penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari rencana obligasi berkelanjutan dengan total nilai Rp2,5 triliun.

Sebanyak 42% dari total raihan dana atau sebesar Rp500 miliar digunakan untuk membiayai ekspansi bisnis, tepatnya untuk mengembangkan usaha propoerti di Pulau Jawa dan luar Jawa. Sisanya 42% atau Rp500 miliar untuk melunasi utang sindikasi perbankan dari PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Internasional Indonesia, PT Bank CIMB Niaga. 

Tercatat beban lain-lain perseroan melonjak 132,3% dari Rp46,4 miliar pada semester I 2012 menjadi Rp107,8 miliar pada semester I tahun ini. Hal tersebut membuat laba bersih hanya naik tipis 1,99% menjadi Rp504,24 miliar dari Rp494,39 miliar..

Pendapatan perseroan meningkat 4,8% dari Rp2,31 triliun pada semester I 2012 menjadi Rp2,42 triliun sepanjang 6 bulan pertama tahun ini. Dari pendapatan tersebut, kontribusi terbesar berasal dari penjualan, sebesar Rp1,94 triliun pada semester I 2013.

“Pendapatan memang naik tipis, tapi kami optimistis pada tahun depan recurring income [pendapatan berkelanjutan] kami naik 30%,” tukas Cesar.

Pada tahun lalu, Agung Podomoro membukukan laba bersih Rp841,29 miliar atau sejalan dengan estimasi konsensus yang senilai Rp850,1 miliar. Keuntungan berasal dari pertumbuhan omzet yang mencapai 21,87% dari Rp3,84 triliun menjadi Rp4,68 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini