Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan konsumsi domestik dinilai akan semakin menguat setelah uang tunai membanjiri masyarakat pasca pembayaran tunjangan hari raya dan gaji ketigabelas yang dampaknya dapat mendorong laju inflasi Agustus 2013 semakin cepat.
Destry Damayanti, Ekonom Bank Mandiri, mengatakan peningkatan permintaan masyarakat akan barang dan jasa yang merupakan momentum musiman hari raya Lebaran belum terserap sepenuhnya pada inflasi Juli 2013 yang mencapai 3,29%.
Menurutnya, permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa selama Agustus ini bisa lebih lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya karena didorong oleh peredaran uang yang semakin besar. “Gaji, tunjangan hari raya, dan gaji ketiga belas baru dimulai dibayarkan sejak akhir Juli, sehingga dampak peningkatan permintaan lebaran lebih terasa pada Agustus,” ujarnya kepada Bisnis, (5/8/2013).
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) penarikan uang tunai oleh masyarakat pada periode 10 Juli –2 Agustus 2013 mencapai Rp97 triliun atau 94,1% dari estimasi kebutuhan uang tunai selama lebaran yang mencapai Rp103,1 triliun.
Selama periode 10—30 Juli uang tunai yang ditarik baru sekitar 33,5% dari alokasi atau sekitar Rp34,5 triliun. Adapun mayoritas uang tunai ditarik hanya dalam kurun waktu 3 hari yakni 31 Juli—2 Agustus 2013 yang mencapai Rp62,5 triliun, atau sekitar 60% dari estimasi kebutuhan uang.
Kebutuhan uang tunai selama lebaran 2013, meningkat sekitar 20% dari tahun lalu yang tercatat Rp85,7 triliun karena faktor pembagian gaji ketigabelas pegawai negeri sipil dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Destry mengatakan peningkatan uang tersebut akan mendorong konsumsi masyarakat cenderung irasional selama pekan pertama dan kedua Agustus. Hal ini masih ditambah dengan faktor keagamaan seperti zakat dan tradisi budaya, seperti pemberian uang kepada keluarga.
“Yang menjadi fokus pada Agustus adalah bukan hanya harga pangan tetapi juga transportasi. Pada Agustus tarif transportasi meningkat pesat karena tradisi mudik,” ujarnya.
Konsumsi masyarakat, tuturnya, akan kembali rasional pada pekan ketiga dan keempat agustus 2013. Meski demikian, lanjutnya, selama periode itu uang yang beredar tidak serta merta kembali ke bank.
“Biasanya ada jeda sekitar 1 bulan setelah lebaran baru uang yang beredar tersebut kembali ke bank dan kemudian diserap BI melalui operasi moneter,” ujarnya.
Atas dasar itu, Bank Mandiri memprediksi inflasi bulan pada Agustus 2013akan mencapai 0,7%--0,9%. “Kami melihat inflasi Agustus akan tinggi meskipun tidak setinggi bulan sebelumnya,” ujarnya.
Difi A. Johansyah, Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI), mengatakan dampak atas peningkatan uang beredar sebenarnya sudah terlihat pada inflasi Juli 2013, meskipun secara riil masyarakat belum menerima pembayaran gaji dan THR.
“Hal itu terlihat pada peningkatan ekspektasi inflasi yang memperhitungkan peningkatan permintaan dan uang beredar,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel