Sektor Jasa: Bank Dunia dan WTO Luncurkan Database Perdagangan Jasa

Bisnis.com,08 Agt 2013, 20:11 WIB
Penulis: Wike Dita Herlinda

Bisnis.com, JAKARTABank Dunia dan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) sepakat untuk bersama-sama membentuk layanan database perdagangan jasa, sebuah sektor yang semakin penting dalam perekonomian global tetapi hanya memiliki sedikit informasi yang tersedia bagi publik. 

Database gabungan tersebut mencakup berbagai sektor jasa di lebih dari 100 negara,” jelas institusi Bretton Woods tersebut dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (8/8/2013).

Termasuk di dalam sektor jasa yang dimaksud adalah keuangan, transportasi, pariwisata, ritel, telekomunikasi, dan layanan bisnis seperti hukum dan akuntan.

Menurut lembaga perbankan dunia tersebut, data itu disajikan dalam 4 modul yang mencakup komitmen anggota terhadap Perjanjian Umum Perdagangan Jasa (General Agreement on Trade in Service/GATS), komitmen terhadap perdagangan jasa dalam kesepakatan skala regional, kebijakan anggota yang mempengaruhi perdagangan jasa, dan statistik jasa.

Versi pertama dari database itu baru saja dilansir sebagai bagian dari Portal Intelejen Perdagangan terintegrasi (Integrated Trade Intelligence Portal/I-TIP) dari WTO.

Adapun, pihak yang dapat mengakses database gabungan tersebut secara gratis a.l. para pembuat kebijakan, peneliti, negosiator perdagangan, dan masyarakat umum. Bank Dunia akan membuka layanan tersebut untuk umum di bawah Inisiatif Data Terbuka, seperti halnya WTO dengan I-TIP.

“Transparansi sangatlah penting di dalam area dinamis dari perdagangan jasa karena kerangka kerja regulasinya sangat kompleks dan hanya ada sedikit informasi yang terbuka untuk umum,” jelas lembaga perbankan yang berbasis di Washington itu.

Perdagangan jasa lintas batas negara, lanjut mereka, mendominasi seperlima dari total perdagangan dunia, bahkan tanpa mempertimbangkan transaksi internasional melalui afiliasi asing dan pergerakan manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Maria Yuliana Benyamin
Terkini