Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia menilai tren pelemahan nilai tukar rupiah masih sejalan dengan kondisi fundamental perekonomian.
Direktur Departemen Komunikasi Peter Jacobs menjelaskan nilai tukar rupiah selama Juli 2013 terdepresiasi masih sesuai dengan arah fundamentalnya.
Hal tersebut disampaikan Peter usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, dia menjelaskan selama Juli, rata-rata rupiah melemah 1,95% (month to month) dibanding dengan bulan sebelumnya ke level Rp10.071 per dolar AS.
Sementara itu, usai Bank Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahan BI Rate pada 6,5%, nilai tukar rupiah terus tertekan ditransaksikan terhadap dolar AS dan berada di atas level Rp10.400 pada perdagangan sore ini, Kamis (15/8/2013)
Sebelumnya, untuk menghadapi fluktusasi nilai tukar rupiah, BI mengeluarkan instrumen Fx Swap untuk memberikan kepastian kepada investor asing.
“Bank Indonesia hari ini melakukan lelang Fx Swap sebesar US$1,996 miliar,” jelasnya.
Dalam lelang kali ini, bank sentral menetapkan target sebesar US$500 juta untuk tenor 1, 3, dan 6 bulan. Adapun jumlah penawaran yang masuk mencapai US$2,081 miliar atau kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4 kali lipat.
Lebih rinci bank sentral meraup US$886 juta dalam FX Swap bertenor 1 bulan dan rerata premi tertimbang 47,495. Premi ini mengalami kenaikan dibandingkan lelang 2 pekan lalu yakni 46,53. (Donald Banjarnahor)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel