Indeks Saham Utama Mesir Anjlok

Bisnis.com,15 Agt 2013, 01:35 WIB
Penulis: Martin Sihombing

Pendukung  Mohamed Mursi                        Bloomberg

Bisnis.com, KAIRO – Indeks saham utama Mesir mencatat penurunan terbesar di antara tolok ukur global.  indeks saham EGX 30 turun 1,7% pada penutupan di Kairo. Hasil pada Eurobonds yang jatuh tempo pada 2020 melonjak 44 basis poin menjadi 8,77%  pada pukul 05:30 di Kairo.

Ketegangan politik telah merusak prospek pemerintah sementara untuk menghidupkan kembali ekonomi Mesir, yang telah tumbuh di laju paling lambat dalam dua dekade sejak pemberontakan terhadap Hosni Mubarak pada  2011, karena investor asing dan wisatawan menjauh.

Di Kairo, pasukan keamanan melemparkan gas air mata di perkemahan demosntran saat mereka pindah, dan helikopter melayang di atas kepala. Rekaman video pada Al Jazeera dan Al Arabiya menunjukkan polisi bersenjata dan  berpakaian hitam menyita amunisi dan senjata setelah mereka membersihkan kamp protes.  

Pendukung Presiden terguling  Mohamed Mursi  mencoba untuk berkumpul kembali di alun-alun lain di Giza, di luar pusat kota Kairo, di mana polisi lagi-lagi campur tangan. Aly Gneidy, 46, mengatakan ia pergi ke sana "untuk membela hak-hak saya dan suara saya, bahwa al-Seesi telah diinjak-injak."

"Aku akan tetap di sini sampai legitimasi dipulihkan," katanya, masker melilit lehernya. "Saya berdoa kepada Tuhan untuk membuat saya seorang martir demi agama dan negara saya yang sedang dibajak. "

Presiden mengatakan keadaan darurat diperlukan karena keamanan terancam oleh "tindakan sengaja sabotase, serangan pada instalasi publik dan swasta, dan pembunuhan warga oleh unsur-unsur dari kelompok ekstremis."

Polisi menangkap 200 anggota bersenjata Ikhwan saat mereka membersihkan Kairo dari aksi duduk, Middle East News Agency   melaporkan. Mohamed el-Beltagy, seorang pejabat Ikhwanul terkemuka, mengatakan putrinya berada di antara mereka yang tewas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini