BI Masuk Pasar, Rupiah Menguat

Bisnis.com,21 Agt 2013, 18:39 WIB
Penulis: Donald Banjarnahor

Bisnis.com, JAKARTA --Bank Indonesia melakukan intervensi pasar uang pada hari ini guna menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah yang ditutup menguat Rp10.775/US$, setelah sempat menembus Rp11.080/US$.

“Kami terus menjaga pasar uang pada hari ini guna menjaga nilai tukar Rupiah agar tidak bergerak fluktuatif secara tajam,” ujar Difi A. Johansyah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Rabu (21/8/2013).

Meski demikian, Difi enggan untuk mengungkapkan berapa banyak Dolar AS yang digelontorkan ke pasar uang pada hari ini. Hal ini sesuai dengan kebijakan bank sentral yang tidak pernah mengumumkan intervensi yang dilakukan.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat ke level Rp10.775/US$ pada penutupan perdagangan, setelah sempat menembus Rp11.080/US$ pada siang hari. Meski demikian, Rupiah melemah 52 poin dibandingkan dengan sehari sebelumnya  yang tercatat Rp10.723/US$.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bank sentral akan terus berada di pasar untuk menstabilkan nilai tukar. Bank sentral juga selalu berkoordinasi dengan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan untuk stabilisasi pasar keuangan.

Menurutnya, pelemahan rupiah yang terjadi saat ini karena faktor global terutama akibat ketidakpastian pengurangan (tapering off) stimulus moneter atau quantitavive easing dan faktor domestik yakni melebarnya defisit transaksi berjalan.

Perry menambahkan bank sentral juga aktif melakukan pembelian surat berharga negara di pasar sekunder untuk menjaga kestabilan nilai tukar serta likuiditas rupiah. Operasi intervensi valas sekaligus pembelian SBN sering disebut twin operation.

"Dalam 2 hari kami beli SBN sebesar Rp2,6 triliun sehingga selama 2013 kami sudah beli Rp31 triliun," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: John Andhi Oktaveri
Terkini