Gubernur Sumut Kaget Lapas Labuhan Ruku Rusuh

Bisnis.com,21 Agt 2013, 04:10 WIB
Penulis: Sukirno

Bisnis.com, MEDAN - Gubernur Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho terkejut dengan terjadinya kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Labuhan Ruku, Batubara, hingga mengakibatkan kaburnya sejumlah narapidana.

Dia menyayangkan kerusuhan di Lapas Labuhan Ruku terulang, padahal sebelumnya terjadi hal yang serupa di Lapas Tanjung Gusta, Medan.

Menurutnya kejadian tersebut harus jadi 'Early Warning' buat Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara khususnya.

“Saya terkejut ternyata jumlah napi di Sumatra Utara mencapai 17.679 orang yang merupakan jumlah napi terbanyak se-Indonesia. Kenyataan ini harus dijadikan peringatan dini akan pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda," ujarnya, Selasa (28/8/2013).

Dia mengatakan hal tersebut saat memberikan sambutan pada Dies Natalis ke-61 Universitas Sumatera Utara di Auditorium USU, Medan.

Gubernur menjelaskan bahwa musuh utama bangsa saat ini adalah korupsi dan Narkoba. Untuk itu, dia mengajak seluruh civitas academica dan masyarakat menjadikan korupsi dan narkoba itu musuh bersama dan ikut memberantasnya.

Selain itu, sambungnya, merebut kemerdekaan bukanlah hal yang mudah, butuh perjalanan panjang yang terjal dan berjurang. Sehingga, tak seharusnya dirusak kemerdekaan itu dengan kebodohan dan ketidakpedulian masing masing.

Tema yang diangkat dalam Dies Natalies kali ini dinilai sudah tepat. Tema tersebut adalah "Melalui Dies Natalis USU ke 61 kita mantapkan semangat Bhineka Tunggal Ika".

Sumatra Utara, kata dia, merupakan miniatur Indonesia dengan segala keberagamana suku dan agama. Dia menilai, sangat tepat bila semangat bhineka tunggal ika perlu dimantapkan untuk keberlangsungan pembangunan.

Selain itu, Gatot juga berharap di usianya ke-61, USU dapat menjadi center of excelences, pusat penelitian dan pengembang jiwa kewirausahaan yang semuanya berbasis pada pendidikan yang berkarakter.

“Kasus lapasTanjung Gusta dan Labuhan Ruku karena banyaknya napi adalah bukti karakter anak bangsa Sumatra Utara pada titik menghawatirkan dan itu harus jadi tugas kita bersama,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini