Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai respons atas kondisi ekonomi nasional yang belum stabil, Bank Indonesia dinilai perlu kembali menaikkan suku bunga acuan hingga double digit.
Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan mengatakan selama keadaan rupiah masih melemah, maka pemilik dolar AS hanya akan mau menjual stok dolarnya kalau suku bunga deposito tinggi.
Dia menjelaskan sampai saat ini investor asing masih menilai suku bunga deposito rupiah dianggap tidak cukup tinggi.
Hal tersebut menjadi alasan banyak investor domestik yang memiliki dolar AS tapi belum mau melepasnya.
“Kunci bagi pelaku pasar adalah menaikkan suku bunga,” katanya.
Dia menjelaskan untuk mengundang investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI), salah satu strateginya adalah menuruti keinginan investor asing dengan memberikan suku bunga double digit, di atas 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel