Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral akan menggelar lelang perdana instrumen sertifikat deposito bank Indonesia (SDBI) pada pekan depan, setelah sosialisasi kepada pelaku usaha perbankan dilaksanakan.
Filianingish Hendarta, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), mengatakan sosialisasi instrumen SDBI kepada pelaku usaha perbanka dilakukan pada Senin (26/8/2013).
Kemudian, bank sentral berencana menerbitkan aturan ini pada Selasa atau paling lambat Rabu pekan depan. “Kami akan lakukan lelang perdana pada Kamis atau Jumat pekan depan,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (23/8/2013).
Pada lelang perdana, tuturnya, bank sentral akan membuka untuk tenor 1 bulan dan akan dilanjutkan pada tenor yang lebih panjang pada lelang berikutnya.
Instrumen anyar ini akan diatur melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang akan merevisi aturan sebelumnya, yakni PBI 12/11/PBI/2010 tentang Operasi Moneter.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan instrumen SDBI bertujuan memberikan ruang yang lebih luas bagi perbankan untuk mengelola likuiditas rupiah melalui instrumen yang dapat diperdagangkan. “Pada gilirannya instrumen ini dapat mendorong pendalaman pasar uang,” ujarnya.
Instrumen ini memiliki jangka waktu 1hari—12 bulan. Berbeda dengan Sertfikat Bank Indonesia (SBI) yang bisa dimiliki oleh investor non bank, instrumen ini hanya dapat diperdagangkan antar bank. Instrumen ini juga tidak memiliki batasan minimum holding period seperti yang diberlakukan pada SBI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel