Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia optimistis paket kebijakan pemerintah dan bank sentral dapat menurunkan defisit transaksi berjalan di bawah 3% dari produk domestik bruto.
Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan paket kebijakan pemerintah dan BI akan memberikan dampak pendek, menengah, dan panjang bagi perekonomian.
Untuk jangka pendek, dia optimistis paket kebijakan fiskal dan moneter dapat menggiring defisit transaksi berjalan 2013 menipis di bawah 3% dari produk domestik bruto (PDB).
Target penurunan defisit tersebut lebih rendah dibandingkan dengan akhir triwulan II yang mencapai US$9,8 miliar atau 4,4% dari PDB. “Kami sangat percaya diri bahwa tugas BI di moneter dan Pemerintah di sektor riil dapat menjaga stabilitas,” ujarnya Jumat (23/8/2013).
Pada kesempatan yang sama Gubernur Bank sentral mengingatkan agar pihak swasta lebih hati-hati dalam mengelola utang luar negeri, karena sebagian tidak dilindung nilai.
“Kami terus sosialisasikan kepada dunia usaha dan perbankan untuk hati-hati kelola utang luar negeri. Kalau diambil dalam bentuk valas, ada mismatch, ada risiko. currency risk, risiko interest rate, risiko mismatch tenor,” ujarnya.
Berdasarkan data BI utang luar negeri Indonesia mencapai US$250 miliar yang terdiri US$133 miliar utang pemerintah dan sisanya utang swasta. Rasio pembayaran utang atau debt service ratio dari utang swasta meningkat dari 30% menjadi 41%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel