MPR Prihatin atas Berlarutnya Persoalan Syiah Sampang

Bisnis.com,26 Agt 2013, 14:33 WIB
Penulis: Fitri Sartina Dewi

Bisnis,com, JAKARTA—Hajriyanto Y. Thohari, Wakil Ketua MPR RI menyatakan keprihatinannya atas persoalan di Syiah Sampang Madura yang belum terselesaikan hingga saat ini.

Menurutnya, pada persoalan pemenuhan hak-hak rakyat atau hak-hak konstitusional warga negara, masih menunjukkan adanya persoalan dikriminasi terhadap kaum minoritas, baik minoritas keagamaan, orientasi seksual maupun suku atau budaya.

“Yang mencolok belakangan ini contohnya adalah kasus yang dialami oleh warga Syiah di Sampang, Madura yang mengalami penyerangan pada 26 Agustus 2012 lalu yang permasalahannya hingga saat ini belum terselesaikan secara tuntas,”ujarnya yang ditemui dalam acara pelaporan Tim Temuan dan Rekomendasi (TTR) Syiah Sampang di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat (26/8/2013).

Hajriyanto menambahkan bahwa dirinya sangat prihatin atas peristiwa yang menimpa warga Syiah Sampang yang dilanjutkan dengan pengusiran ketika mereka telah berdiam diri di GOR Sampang. Mereka yang telah berdiam diri di GOR Sampang selama kurang lebih 10 bulan, beberapa waktu lalu kembali dipaksa pindah ke rumah susun di Sidoarjo.

Mereka dipaksa untuk tercerabut dari kehidupannya sehari-hari dan tidak memiliki mata pencaharian. "Negara seharusnya mengembalikan mereka ke tempat tinggalnya semula dan memberikan perlindungan sepenuhnya pada mereka," tegasnya.

Dia menambahkan bahwa pemenuhan HAM dan Hak Konstitusional warga Syiah ini harus dijamin sepenuhnya oleh negara agar mereka bisa kembali menjalankan aktivitas sehari-sehari dengan rasa aman, nyaman dan tenteram.

Pada 26 Agustus 2012 lalu, sekelompok massa melakukan penyerangan terhadap komunitas Syiah yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka dan sedikitnya 350 jiwa mengungsi.

Walaupun peristiwa telah berjalan 1 tahun lamanya. Namun, hingga saat ini para pengungsi belum bisa kembali ke kampung halaman mereka di Sampang karena sejumlah pihak berwenang mengkhawatirkan kalau penyerangan akan kembali terjadi jika pengungsi memaksa untuk kembali.

Hingga saat ini, tim rekonsiliasi, Polri dan Pemprov Jawa Timur masih terus melakukan upaya dengan mengadakan dialog terhadap pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terbaik agar para pengungsi dapat segera kembali ke daerah asalnya di Sampang, Madura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini