Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan dari kisaran 6,4%--6,8% menjadi 6,0%--6,4%.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan revisi pertumbuhan ekonomi dipengaruhi penyesuaian ekonomi domestik merespon gejolak yang terjadi dewasa ini.
“Dalam kaitannya dengan asusim pertumbuhan ekonomi RAPBN 2013 sebesar 6,4%, kami memandang asumsi tersebut masih berpotensi dicapai bila penyerapan belanja pemerintah dapat dilakukan optimal,” ujarnya Rabu (28/8/2013).
Agus mengatakan perekonomian global diprediksi dapat tumbuh 3,7% pada tahun depan, lebih tinggi dari 2013 yang berada pada 3,1%. Proyeksi tersebut ditopang oleh membaiknya ekonomi Amerika Serikat dan Jepang, tidak berlanjutnya pelambatan ekonomi China dan mulai membaiknya fiskal di Eropa.
“Kami juga memperkirakan harga komoditas dunia kembali meningkat didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi global tersebut. Dari prospek global itu kami memproyeksi ekspor nasional meningkat pada 2014,” ujarnya.
Sementara itu, perbaikan ekonomi nasional pada 2014 juga ditopang permintaan doestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi. Perbaikan prospek konsumsi rumah tangga didorong perbaikan daya beli sejalan peningkatan pendapatan dan penurunan inflasi, serta dampak positif penyelenggara pemilu 2014.
“Investasi 2014 berpotensi meningkat didorong perbaikan permintaan ekspor dan kenaikan konsumsi rumah tangga,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel