Inflasi Akhir Tahun di Bawah 9%

Bisnis.com,29 Agt 2013, 18:56 WIB
Penulis: Ringkang Gumiwang

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik berharap musim panen kedua pada Agustus-September dan intervensi pemerintah dapat menjadikan tingkat inflasi akhir tahun dibawah 9%.

Sasmito Hadi Wibowo, Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa mengatakan adanya musim panen kedua akan menurunkan harga pangan pokok. Kendati demikian, lanjutnya, peluang deflasi menjadi sulit akibat tingginya harga barang impor.

“Tingginya harga impor akibat pelemahan rupiah menjadikan peluang deflasi sulit. Meskipun terjadi inflasi, pasti angkanya akan kecil sekali,” tuturnya, seusai rapat koordinasi di Kementerian Koordinasi Perekonomian, Kamis, (29/8/2013).

Dia menjelaskan tingkat inflasi pada sisa tahun ini akan cenderung turun. Menurutnya, inflasi Agustus tidak akan menembus 2%, atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Juli. Kendati demikian, lanjutnya, inflasi Desember akan lebih tinggi.

“Saat ini, harga pangan seperti daging sapi, cabai, ikan hingga beras dapat dikendalikan. Asalkan inflasi Desember bisa dikendalikan atau diintervensi, saya kira inflasi akhir tahun bisa dibawah 9%,” tuturnya.

Sasmito menilai kinerja ekspor akan menjadi lebih baik, meski rupiah masih terdepresiasi. Menurutnya, penguasaan pangsa pasar oleh para eksportir dalam negeri semakin besar, sehingga mendongkrak kinerja dari volume penjualan ekspor.

Dia menuturkan semakin besar penguasaan pasar luar negeri eksportir disebabkan langkah eksportir, dengan menurunkan harga barang ekspornya. Sasmito juga memperkirakan nilai ekspor pada tahun depan akan naik, meskipun tanpa menaikkan volume ekspornya.

“Saat ini harga ekspor sudah mencapai titik terendah pada Juli yang lalu. Kami yakin harga ekspor akan semakin meningkat pada tahun depan, karena memang siklus seperti itu,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini