Produsen Truk Dukung Biodiesel 10%

Bisnis.com,30 Agt 2013, 17:53 WIB
Penulis: Dini Hariyanti

Bisnis.com, JAKARTA--Produsen truk dan bus mendukung program penggunaan biodiesel 10% ke dalam solar. 

Direktur Aftersales Service and Technical PT Hino Motors Sales Indonesia Irwan Supriyono menyatakan pihaknya mendukung program penggunaan biodiesel 10%. Produsen truk dan bus ini akan membicarakan ini lebih lanjut dengan perusahaan pusat di Jepang.

"Kalau selama ini solar pakai biodiesel 5% tidak ada masalah. Tapi kalau sampai 10% kami perlu konfirmasi lagi dengan prinsipal pusat Hino di Jepang untuk analisa lebih lanjut," ucapnya kepada Bisnis, Jumat (30/8/2013).

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) M.S. Hidayat mengimbau agen tunggal pemegang merek (ATPM) agar memberikan jaminan terhadap performa mesin. Sebab, sejumlah pihak khawatir campuran biodiesel 10% akan mempengaruhi spesifikasi kendaraan diesel yang selama ini baru pakai biodiesel 3%-5%.

Terkait kekhawatiran tambahan kadar biodiesel mempengaruhi kinerja mesin, menurut Irwan, imbasnya tidak seserius yang dibayangkan. Dengan campuran BBN yang lebih besar kandungan air jadi lebih tinggi berpotensi menimbulkan karat pada mesin.

"Biasanya dengan biodeisel bertambah kandungan air lebih tinggi, ditakutkan ada karat di mesin. Tapi kami sebetulnya selalu mendukung program pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM," tutur Irwan.

Peningkatan kadar bahan bakar nabati (BBN) dalam solar ini diharapkan bisa mendorong penghematan devisa hingga US$2,8 miliar. Sebab, akan ada pengurangan volume solar yang dibeli dari luar negeri.

Saat ini pemakaian solar di Indonesia sebanyak 35 juta kiloliter (kl). Tapi pemanfaatan biodiesel untuk kendaraan bermotor maupun industri baru 669.000 kl setara 1,91% dari volume tersebut.

Ketika pencampuran biodiesel bertambah menjadi 10% maka penggunaannya pun meningkat menjadi 3,5 juta kl. Pemerintah yakin seluruhnya bisa dipasok dari dalam negeri mengingat kapasitas produksi biodiesel yang ada sekarang sebesar 5,6 juta kl.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini